Pupuk Indonesia Dorong Produktivitas Lahan Lewat Ekosistem Pertanian Terintegrasi

Oleh Embun BeningMonday, 14th April 2025 | 19:42 WIB
Pupuk Indonesia Dorong Produktivitas Lahan Lewat Ekosistem Pertanian Terintegrasi
Program MAKMUR tidak hanya untuk meningkatkan hasil panen, tetapi juga untuk membangun ekosistem pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan. (warnaberita.com/pupuk indonesia)

Jakarta, warnaberita.com - Hingga kuartal I 2025, program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR) yang digagas PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menjangkau 151 ribu hektare lahan pertanian dan melibatkan lebih dari 128 ribu petani di berbagai wilayah Indonesia. 

Program yang telah digagas sejak 2021 ini merupakan salah satu wujud komitmen Pupuk Indonesia dalam mendukung visi pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Program MAKMUR memberikan pendampingan intensif kepada petani, akses terhadap input pertanian berkualitas, serta koneksi pada sistem pembiayaan yang lebih inklusif. 

Baca Juga: Wayan Koster : KB Bali Bukan Soal Jumlah Tapi Penerus Budaya Bali

Program ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan hasil panen, tetapi juga untuk membangun ekosistem pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan. 

Bagi Pupuk Indonesia, keberhasilan ini tidak hanya menjadi angka, tetapi mencerminkan upaya serius perusahaan untuk mendorong produktivitas pertanian nasional secara berkelanjutan dan memberdayakan petani.

“Kami percaya, produktivitas pertanian tidak bergantung hanya pada kuantitas penggunaan pupuk, tetapi pada bagaimana petani dibekali dengan teknologi, pengetahuan, dan dukungan yang tepat, terutama cara menggunakan pupuk yang benar. Melalui MAKMUR, kami ingin memastikan panen lebih optimal dari lahan yang sama,” ujar Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, Senin (14/4/2025).

Baca Juga: Selama RAFI 2025, Telkomsel Gunakan Teknologi AI Tentukan Ratusan Titik Keramaian

Selain Pupuk Indonesia, program MAKMUR turut melibatkan berbagai BUMN lain dalam pengembangan ekosistem pertanian yang utuh. 

Sinergi ini mencakup dukungan dari perusahaan pembiayaan, agro-input, asuransi, listrik dan pengairan, dan offtaker hasil panen. 

Kolaborasi yang juga didukung Kementerian Pertanian ini memperkuat daya saing petani sekaligus membuka akses pasar yang lebih luas.

Baca Juga: Selama Lebaran 2025, Pengguna Angkutan Umum Alami Peningkatan

Program MAKMUR mendapatkan sambutan positif dari petani berbagai daerah. 

Kamaludin, petani dari Desa Leuwidingding, Cirebon, Jawa Barat, merasakan langsung manfaat dari pendampingan teknis yang diberikan. Dia mengatakan lewat program MAKMUR petani mendapatkan pengetahuan lebih mendalam tentang pengolahan tanah hingga penerapan teknologi yang membantu produktivitas pertanian.

“Manfaat dari kami bergabung MAKMUR itu, pertama kami mendapatkan pengetahuan mengolah tanah, serta teknologi,” kata Kamaludin.

Baca Juga: Ini Lima Rute Penerbangan dari Bali dengan Trafik Tertinggi Selama Libur Lebaran

Dia mencontohkan, lewat program MAKMUR petani di desanya mulai beralih dari penggunaan pompa BBM ke pompa listrik untuk mengairi sawah. 

Perubahan ini membuat petani dapat menghemat biaya untuk mengairi sawah dari biasanya Rp 3,6 juta per bulan, menjadi hanya Rp 500-600 ribu per bulan.

“Kalau pakai pompa BBM itu saat musim tanam ke-3 selama 3 bulan biasanya kami menghabiskan Rp 3,6 juta untuk membeli BBM, sedangkan kalau pakai pompa listrik hanya menghabiskan RP 500-600 ribu, jadi kami bisa menghemat Rp 3 juta per masa tanam,” kata dia.

Baca Juga: Apes, Wibowo Tenggelam Saat Mencari Cumi

Selain rekomendasi mengenai pengairan, Kamaludin mengatakan petani juga mendapatkan pendampingan mengenai pemupukan dalam program MAKMUR. Menurut dia, pendampingan mengenai pemupukan itu membuat produktivitas petani meningkat dari biasanya 5 ton menjadi sekitar 7 ton per panen.

“Produktivitas padi itu naik dari 5 ton jadi 6,5 hingga 7 ton. Terima kasih Pupuk Indonesia dan program MAKMUR,” pungkasnya. (*)

Terkini

Bertemu Wakil Perdana Menteri Tajikistan, Wamenlu Tata Dorong Penguatan Kerja Sama Ekonomi
Bertemu Wakil Perdana Menteri Tajikistan, Wamenlu Tata Dorong Penguatan Kerja Sama Ekonomi
EKONOMI | in 6 hours
Strategi Kemenperin dan Dekranas Bikin IKM Kerajinan Tembus Pasar Ekspor
Strategi Kemenperin dan Dekranas Bikin IKM Kerajinan Tembus Pasar Ekspor
MIKRO | in 5 hours
SDM Kompeten Jadi Kunci Dukung Inovasi Hilirisasi Industri Kelapa Sawit
SDM Kompeten Jadi Kunci Dukung Inovasi Hilirisasi Industri Kelapa Sawit
PENDIDIKAN | in 4 hours
UN Tourism Executive Council 123rd Session di Spanyol, Wamenpar Ungkapkan Kepentingan Indonesia
UN Tourism Executive Council 123rd Session di Spanyol, Wamenpar Ungkapkan Kepentingan Indonesia
DTW | in 3 hours
Dorong Hilirisasi Riset Teknologi, UGM Kerja Sama dengan MIT-REAP
Dorong Hilirisasi Riset Teknologi, UGM Kerja Sama dengan MIT-REAP
PENDIDIKAN | an hour ago
Tingkatkan Akses Pendidikan Tinggi, Deli Serdang Gencarkan Program "Satu Desa Satu Sarjana"
Tingkatkan Akses Pendidikan Tinggi, Deli Serdang Gencarkan Program "Satu Desa Satu Sarjana"
PENDIDIKAN | 2 hours ago
Reses, Komisi X dan Kemdiktisaintek Lakukan Ini di Bali
Reses, Komisi X dan Kemdiktisaintek Lakukan Ini di Bali
PENDIDIKAN | 3 hours ago
Buleleng Usung “Agra Buwana Raksa” di PKB 2025
Buleleng Usung “Agra Buwana Raksa” di PKB 2025
BULELENG | 5 hours ago
Tinjau Kebun Kakao Banjar Lipah, Adi Arnawa Dorong Pertanian Jadi Unggulan Ekonomi
Tinjau Kebun Kakao Banjar Lipah, Adi Arnawa Dorong Pertanian Jadi Unggulan Ekonomi
BADUNG | 6 hours ago
Program “Nak Badung Sehat” Dorong Layanan Kesehatan Prima dan Gratis
Program “Nak Badung Sehat” Dorong Layanan Kesehatan Prima dan Gratis
BADUNG | 7 hours ago
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita