Badung, warnaberita.com - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa bersama Ketua TP PKK Kabupaten Badung, Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, melakukan kunjungan lapangan ke kebun kakao di Banjar Lipah, Desa Petang, Kecamatan Petang.
Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian, khususnya pengembangan komoditas kakao sebagai produk unggulan daerah.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Adi Arnawa menyempatkan diri memetik langsung buah kakao yang sudah matang dan berdialog dengan para petani kakao setempat. Ia menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh pertanian kakao di wilayah Badung Utara, khususnya yang dikelola oleh Subak Abian Mekar Sari.
Baca Juga: Kemenperin Ungkap Peluang Ekonomi Baru dari Nira Sawit untuk Petani
"Kami dari pemerintah akan mensupport penuh upaya pengembangan kakao ini. Ke depan, saya berharap kakao dari Banjar Lipah bisa diekspor dan menjadi produk unggulan Badung. Pertanian harus terintegrasi dengan sektor pariwisata. Ini akan menjadi fokus kita bersama," ujar Bupati Adi Arnawa.
Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, Tim Perumus Anggaran I Wayan Suambara, Plt. Camat Petang AA Ngr Dharma Putra, unsur Tripika Kecamatan Petang, serta tokoh masyarakat dan petani kakao setempat.
Bupati juga menekankan pentingnya diversifikasi produk pertanian lainnya seperti manggis, durian, dan salak, yang dinilai sangat potensial dikembangkan di kawasan ini. Ia menegaskan bahwa sektor pertanian harus tetap mendapatkan perhatian serius, tidak hanya sebagai penyokong ketahanan pangan, tapi juga sebagai roda penggerak ekonomi lokal.
Baca Juga: NTP Badung Naik Jadi 117, Bukti Nyata Komitmen Pemkab Sejahterakan Petani
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Badung I Wayan Wijana mewakili petani menyampaikan apresiasinya atas dukungan nyata pemerintah. Ia menuturkan bahwa pihaknya bersama perangkat daerah lain telah menyiapkan berbagai program strategis untuk pengembangan komoditas unggulan seperti kopi, kakao, asparagus, serta ternak babi dan sapi Bali.
"Khusus untuk kakao di Banjar Lipah, kami telah melatih petani terkait teknik budidaya yang tepat. Kami juga akan menambah luas tanam kakao hingga 31 hektar. Harapannya, wilayah Lipah dan Kerta bisa menjadi sentral penghasil kakao, manggis, durian, dan salak gula pasir di Badung," jelas Wijana.
Baca Juga: Kedaulatan Bangsa Tergantung Kemampuan Penuhi Pangan dan Energi
Kunjungan ini menandai langkah awal dalam menjadikan Badung Utara sebagai kawasan pertanian produktif yang terintegrasi dengan sektor pariwisata, sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Badung.(*)