Jakarta, warnaberita.com - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menghadiri halalbihalal Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk memperkuat silaturahmi dan kolaborasi.
Sebagai Kementerian yang baru terbentuk selama 6 bulan, Menteri Ekraf Teuku Riefky mengatakan momentum ini menjadi awal penjajakan kerja sama Apindo kepengurusan 2023 - 2028 dibawah kepemimpinan Shinta Widjaja Kamdani dengan Kementerian Ekonomi Kreatif/ Badan Ekonomi Kreatif.
"Kami mengapresiasi kesempatan ini untuk dapat lebih kenal dan lebih dekat dengan para pengurus Apindo untuk kedepannya dapat berkolaborasi dalam memperluas jumlah dan kualitas tenaga kerja ekonomi kreatif di Indonesia sesuai misi Presiden pada Asta Cita ke-3 yang menyatakan: Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan Industri Kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur" ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam acara halalbihalal yang digelar di Hotel AYANA Midplaza, Jakarta pada Senin (14/4).
Baca Juga: Tunjangan Kinerja untuk Dosen ASN Diumumkan, Cek Skemanya
Menurut Menteri Ekraf Riefky, Apindo memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan pengusaha dan menciptakan lapangan kerja sebagai upaya aksi nyata perluasan tenaga kerja. Terlebih Apindo juga memiliki bidang ekonomi kreatif yang sejalan dengan prioritas pembangunan ekonomi kreatif nasional.
Kemenekraf menyatakan siap berkolaborasi dengan Apindo. Dengan adanya 17 subsektor Ekonomi Kreatif, Menekraf percaya potensi besar kerja sama antara Kemenekraf dengan Apindo dapat terjalin di berbagai bidang.
"Apindo dapat menjadi mitra strategis dalam pembangunan ekonomi kreatif, dan dapat menjadikan ekonomi kreatif Indonesia sebagai the new engine of growth," kata Menekraf Riefky.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani berharap momen halalbihalal ini dapat memperkuat sinergi antara pengusaha dan pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
"Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, kita tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi dengan pemerintah wajib dilakukan," kata Shinta.
Berdasarkan data BPS dalam 11 tahun terakhir sektor ekonomi kreatif memiliki pertumbuhan yang eksponensial baik dari sisi tenaga kerja, investasi, ekspor, dan PDB seperti pada jumlah tenaga kerja yang meningkat sebesar 90% di mana tahun 2013 tenaga kerja sebanyak 14 juta orang menjadi sekitar 26,5 juta pada tahun 2024.
Baca Juga: Konser Bersama Rusia untuk Indonesia Tandai 75 Tahun Hubungan Diplomatik Kedua Negara
Peraturan Presiden Nomor 142 tahun 2018 tentang Rencana Induk Ekonomi Kreatif telah ditetapkan 17 subsektor Ekraf yang terdiri dari Kuliner, Kriya, Fesyen, Seni Rupa, Seni Pertunjukan, Game, Aplikasi, Content Creator, Arsitektur, Desain Interior, Desain Komunikasi Desain Produk, Film, Animasi dan Video, Periklanan, Televisi dan Radio, Musik, Penerbitan, Fotografi untuk mewujudkan visi misi Prabowo-Gibran, khususnya Asta Cita nomor 3.
Menteri Ekraf Teuku Riefky menegaskan melalui penguatan kolaborasi hexahelix (Pemerintah, Akademisi, Bisnis, Asosiasi/ Komunitas, Media, dan Lembaga Keuangan), sektor Ekonomi Kreatif diyakini akan mampu menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah (the new engine of growth)
Dalam acara itu turut hadir Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Menteri Tenaga Kerja Yassierly, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait. Serta para Duta Besar untuk Indonesia dari Belanda, Singapura, Italia, Inggris, Ethiopia, dan Pakistan. (*)