Jakarta, warnaberita.com – Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya ingin mempererat kembali semangat persatuan, menumbuhkan rasa kebangsaan, dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia.
Melalui kolaborasi dengan Merajut Nusantara, Menteri Ekraf Teuku Riefky mendorong gerakan nasional yang menyatukan Indonesia dengan keanekaragamannya.
“Kita harus bangga menjadi warga Indonesia dan selalu mencintai tanah air serta menghargai keberagaman budaya yang ada. Merajut Nusantara melalui ekonomi kreatif harus memanfaatkan ide, inovasi, dan kreativitas untuk menciptakan nilai ekonomi,” kata Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam pertemuan dengan Heru Nugroho sebagai inisiator Merajut Nusantara di Autograph Tower, Thamrin Nine, Jakarta pada Rabu, 30 April 2025.
Baca Juga: Kuartal I 2025, Indosat Catat Pertumbuhan ARPU dan Pelanggan
Gerakan Merajut Nusantara merupakan inisiatif untuk membangkitkan semangat persatuan dan cinta tanah air yang menjadi simbol nasionalisme.
Gerakan ini memiliki tujuan utama untuk menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan di kalangan masyarakat dan mengajak masyarakat bersama-sama membangun daerah.
Melalui kolaborasi yang tepat, Menteri Ekraf berharap, Merajut Nusantara bisa membuka lapangan kerja generasi muda dan kerja sama pada pemanfaatan kekayaan intelektual.
Baca Juga: XLSMART Siap Tingkatkan Pengalaman Pelanggan di Jatim-Bali Nusra
“Kami ingin semangat kebangsaan terus dimulai dari berbagai daerah. Dengan demikian ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah dapat terwujud melalui semangat kebangsaan,” kata Menteri Ekraf.
Selaras dengan hal itu, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kementerian Ekonomi Kreatif Muhammad Neil El Himam juga mendukung kolaborasi Merajut Nusantara dengan menjadikan kreativitas manusia menjadi fondasi utama ekonomi kreatif. Menurut Deputi Neil, ada banyak hal yang bisa diakselerasi dari Merajut Nusantara.
“Ekonomi kreatif itu merupakan perjumpaan nilai tambah dari kekayaan intelektual yang berasal dari kreativitas manusia, berbasis warisan budaya, ilmu pengetahuan, dan akses teknologi,” tambah Deputi Neil.
Baca Juga: Pemkab Badung Berikan "Reward" atas Prestasi Pengurusan Akte Kematian
Dengan mengusung tema besar ‘Merajut Nusantara’ program ini menjadi payung utama dari berbagai kebudayaan, salah satunya melalui film ‘The Lost Aksara’ yang menjadi bagian dari semangat pelestarian budaya.
Selain itu, program unggulan yang sudah berjalan saat ini yaitu Aksara Nusantara untuk kembali mengajak masyarakat menggunakan bahasa dan aksara daerah dalam kehidupan sehari-hari.
Merajut Nusantara juga terus melakukan pengembangan gim nusantara yang akan mengangkat kerajaan-kerajaan dari berbagai daerah.
Baca Juga: Jika Bali Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Panjat Tebing Lagi, Wagub Giri Prasta Akan Alokasikan dalam APBD
“Kalau budaya dijadikan sebagai resource, maka kreativitas bisa menghasilkan sesuatu yang baru dari budaya tersebut. Prinsip Merajut Nusantara yaitu kolaborasi memahami perbedaan-perbedaan menjadi satu kesatuan yang disebut Bhineka Tunggal Ika. Ini akan terus bergulir dan dimobilisasi jadi bisa kemasan ekonomi kreatif yang berlangsung jangka panjang,” ucap Heru Nugroho sebagai inisiator Merajut Nusantara. (*)