Badung, warnaberita.com – Menjelang musim libur sekolah yang dimulai pada akhir Juni hingga pertengahan Juli 2025, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bersiap menghadapi peningkatan signifikan volume penumpang, baik domestik maupun internasional.
Untuk itu, pihak pengelola bandara telah menyusun langkah strategis berbasis tiga pilar operasional utama yakni sumber daya manusia (people), proses (process), serta sarana dan prasarana (premises), yang diperkuat dengan penerapan teknologi melalui sistem manajemen operasi berbasis trafik atau Management Operation based on Traffic (MOT).
PGS. General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Wahyudi pada Kamis (26/6) menegaskan bahwa seluruh persiapan difokuskan untuk menjaga kelancaran operasional selama periode puncak.
Baca Juga: Belum Puas Liburan? Cek Lima Event di April 2025 Ini!
"Dengan sistem MOT, kami dapat memproyeksikan volume penumpang sampai beberapa hari ke depan, termasuk titik-titik krusial yang berpotensi menimbulkan kepadatan atau antrian panjang. Dari situ kami bisa menyusun mitigasi dan langkah-langkah penanganannya," kata Wahyudi.
Ia menambahkan, pendekatan teknologi tersebut mengubah strategi pelayanan dari yang sebelumnya bersifat reaktif menjadi prediktif dan proaktif.
"Melalui pemanfaatan teknologi ini, pola pemenuhan pelayanan berubah dari reaktif menjadi prediktif dan proaktif. sehingga diharapkan kualitas pelayanan di masa-masa peak season ini, dapat terus terjaga, baik itu pelayanan di terminal yang dirasakan langsung oleh penumpang, operasional penerbangan di sisi udara, hingga pelayanan transportasi di area sisi darat," jelasnya.
Baca Juga: Bandara Ngurah Rai Masuk 10 Besar Bandara Terbaik Asia
Bandara juga akan mengoptimalkan fungsi pusat kendali operasional atau Airport Operation Control Center (AOCC). Wahyudi menjelaskan, selama musim-musim padat penumpang seperti liburan sekolah ini, pihaknya juga akan optimalkan pusat kendali operasional (airport operation control center-AOCC). Di AOCC, selain tim dari Angkasa Pura Indonesia, juga ada perwakilan dari stakeholder terkait, antara lain Airnav, Imigrasi, Bea & Cukai, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan, BMKG, dan groundhandling.
"Selain memperkuat proses integrasi pelayanan antar instansi, jalur komunikasi serta koordinasi juga lebih efektif dan efisien," katanya.
Dari sisi operasional, langkah antisipatif yang dilakukan mencakup pengecekan intensif terhadap fasilitas dan infrastruktur, serta peningkatan pengawasan di titik-titik pelayanan seperti check-in, pemeriksaan keamanan, penanganan bagasi, dan boarding. Alur penumpang maupun lalu lintas kendaraan di area bandara juga menjadi perhatian utama agar seluruh proses berjalan lancar.
Baca Juga: Suplai Listrik PLN Terganggu, Bandara Ngurah Rai Sempat Beroperasi dengan Genset
"Kami memprediksi selama periode libur sekolah 23 Juni 2025 sampai 14 Juli 2025 nanti, akan ada 1,67 juta penumpang yang melakukan perjalanan melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, dengan jumlah pergerakan pesawat sebanyak 9.884 penerbangan. Trafik tertinggi di periode libur sekolah tahun ini diperkirakan mencapai 78 ribu penumpang dan 460 pergerakan pesawat dalam sehari pada tanggal 6 Juli 2025. Peningkatan jumlah penumpang sudah terlihat pada 10 hari terakhir dimana trennya mulai meningkat, menembus 70 ribu hingga 78 ribu penumpang. Jadi selama sebulan ke depan bandara akan lebih padat dari hari normal yang rata-rata dalam sehari melayani 61 ribu penumpang dan 378 penerbangan," terangnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa tren peningkatan trafik kemungkinan akan terus berlanjut hingga Agustus mendatang seiring berlangsungnya liburan musim panas atau summer holiday. Untuk memberikan pengalaman lebih kepada penumpang, Bandara I Gusti Ngurah Rai juga menyiapkan program tematik yang dikemas dalam holiday activities.
"Kami ingin menghadirkan keseruan liburan yang hangat dan ceria di bandara. Akan ada aktivitas-aktivitas menarik dan ambience yang berbeda dari biasanya," katanya lagi.
Baca Juga: Mau Liburan Seru di Magelang? Kunjungi Destinasi Wisata Ini
Dengan strategi operasional yang matang, dukungan teknologi, serta sinergi antar instansi, diharapkan Bandara I Gusti Ngurah Rai mampu mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang sekaligus mendukung citra pariwisata Bali sebagai destinasi unggulan yang nyaman dan ramah bagi wisatawan.(*)