Surabaya, warnaberita.com - Enam guru besar Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (Unair) dikukuhkan Rektor Unair, Prof. Dr. Mohammad Nasih, MT. Ak. CA., Kamis (15/5/2025), di Aula Garuda Mukti, Gedung Kantor Manajemen Kampus MERR-C UNAIR.
Keenam profesor tersebut adalah Prof. Dr. apt. Nuzul Wahyuning Diyah, Dra. MSi; Prof. Dr. apt. Yulistiani, Dra. MSi; Prof. Dr. apt. Dewi Isadiartuti, Dra. MSi; Prof. apt. Tutik Sri Wahyuni, SSi. MSi. PhD; Prof. apt. Marcellino Rudyanto, Drs. MSi. PhD dan Prof. apt. Hadi Poerwono, Drs. PhD.
Dalam sambutannya, Prof Nasih menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi akan sumber daya alam yang besar.
Baca Juga: Pemkab Tabanan Terbitkan Surat Edaran Penguatan Kanal Aduan Korupsi
Namun sayangnya, di kehidupan nyata, biaya kesehatan di Indonesia, termasuk biaya obat-obatan masih lebih mahal daripada Malaysia.
“Dari segi penyediaan obat, kita bisa lihat bahwa Malaysia yang kekayaan alamnya tidak sebanyak Indonesia masih mampu melakukan proses yang jauh lebih efisien. Selain itu, dalam kesehatan, kita masih punya banyak permasalahan pelik yang menyebabkan biaya BPJS di Indonesia jebol,” paparnya.
Menurutnya, teridentifikasi adanya beberapa hal yang menjadi mahalnya obat-obatan, salah satunya bahwa kemandirian obat di Indonesia yang masih sangat kecil.
Baca Juga: KKP Gaungkan Konsumsi Ikan Bermutu untuk Cegah Stunting dan Bangun Generasi Sehat
Lebih dari 90 persen obat-obatan di Indonesia masih mengandalkan bahan baku dari luar negeri.
“Hal ini menyebabkan rantai nilai yang panjang dan menyebabkan kemahalan harga yang seharusnya tidak terjadi,” paparnya.
Karenanya, lewat pelantikan guru besar ini dan hasil riset yang dipaparkan dapat memberikan berbagai pandangan mengenai kemandirian obat, ketahanan, dan segala aspek kesehatan yang lebih efisien.
Baca Juga: Antisipasi MERS-CoV, Jemaah Haji Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan
“Kita tahu bahwa proses penyediaan obat di Indonesia masih harus melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu, proses efisiensinya masih harus didorong,” tegasnya.
Prof. Nasih juga menegaskan bahwa dengan dikukuhkannya enam guru besar baru ini memberikan kontribusi pada dunia kesehatan di Indonesia.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Dorong Percepatan Registrasi Anak
“Guru besar kami memberikan pendapat yang luar biasa. Yang menunjukkan bahwa Unair hadir melalui guru besarnya untuk menjadi kampus yang berdampak. Melalui berbagai macam ide dan pemikirannya, yang kemudian berlanjut pada proses aktualnya, aksi nyatanya,” pungkasnya. (*)