Jakarta, warnaberita.com – Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya siap memberikan dukungan kepada Jogja Art of Fashion Foundation untuk mendorong subsektor fesyen yang berkelanjutan dan mendukung jenama lokal mengembangkan ekonomi kreatif yang dimulai dari daerah.
Hal ini disampaikan saat menerima audiensi dari Jogja Art of Fashion Foundation, di Autograph Tower, Jakarta. "Kami punya network untuk kolaborasi dengan sponsor-sponsor yang bisa dikoordinasikan lebih lanjut. Kegiatan yang digagas Jogja Art of Fashion Foundation ini butuh akselerasi yang terarah. Ini sebagai upaya untuk memperkuat pengembangan ekonomi kreatif yang unggul dimulai dari daerah,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Jogja Art of Fashion Foundation sedang menyusun konsep acara festival untuk 2025 dengan memadukan seni dalam fesyen, termasuk perilisan sebuah buku dan pameran seni rupa.
Baca Juga: Prabowo Terima Ucapan Selamat Iduladha dari Erdogan
Yayasan juga melihat potensi kolaborasi untuk memperluas pasar, mengembangkan talenta lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan tata busana, dan mengedepankan hak kekayaan intelektual (HaKI).
Menteri Ekraf Teuku Riefky menambahkan Kementerian Ekraf terus mengembangkan berbagai program untuk mendorong pertumbuhan subsektor fesyen tanah air. Mulai dari pengembangan kreasi, pendampingan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar ekonomi kreatif menjadi the new engine of growth.
“Kami senang bila subsektor ekonomi kreatif seperti fesyen bisa membuka peluang kerja berkualitas bagi generasi muda apalagi dari lulusan vokasi seperti SMK. Bulan lalu, kami melakukan kunjungan ke beberapa SMK binaan Djarum Foundation untuk memperkuat ekosistem ekraf di Kudus. Berarti, potensi kolaborasi seperti ini bisa dikembangkan ke daerah-daerah lain,” kata Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Baca Juga: Kembangkan Talenta Digital, Indonesia Kolaborasi lewat KADA
Selaras dengan pernyataan itu, Direktur Fesyen, Romi Astuti juga menyampaikan bahwa Kementerian Ekraf selalu berupaya menjembatani para pegiat ekraf subsektor fesyen untuk mendukung kegiatan atau usahanya melalui pendampingan yang berkelanjutan.
“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan Jogja Art of Fashion Foundation terkait menciptakan fesyen sustainable karena memperhatikan aspek lingkungan. Di sini, bisa dilihat bahwa fesyen punya kualitas dan nilai tambah yang menciptakan peluang usaha dan impact terhadap keasrian lingkungan. Mudah-mudahan kolaborasi ke depan berjalan baik dan berdampak untuk masyarakat,” ujarnya.
Jogja Art of Fashion Foundation resmi berdiri sejak 2019. Sebelumnya, organisasi nirlaba ini fokus pada program sustainable fashion dan pendampingan kelembagaan, termasuk optimalisasi lulusan SMK di Yogyakarta, khususnya jurusan tata busana. Selain itu, mereka juga sering terlibat dalam berbagai kegiatan seperti peragaan busana, pameran seni, seminar fesyen, dan kompetisi desain.
Baca Juga: Indonesia Tanda Tangani MoU BRICS Sport Group
“Pendekatan yang kami lakukan yaitu seni sebagai inspirasi, tradisi, eksploitasi, eksperimentasi, dan kolaborasi. Output kami memang sebetulnya produk fesyen, tetapi tidak hanya busana saja melainkan ada aksesoris, milineris, dan semua pelengkap yang bermuatan seni atau artistik. Tujuan utama kami meningkatkan peran dan kapasitas lulusan SMK dalam bidang fesyen melalui pendampingan. Selain itu, kami juga punya wearable art semacam usulan atau positioning yang menekankan kreativitas berbasis kerajinan atau kecakapan tangan seperti salah satu program yaitu Dressmaker Forum,” kata Ninik sebagai ketua Jogja Art of Fashion Foundation.
Sekretaris Jogja Art of Fashion Foundation, Andri, manambahkan pertemuan ini bisa dijadikan awal mula kolaborasi yang berkelanjutan. Andri menyampaikan yayasan pada 2025, ingin menginisiasi wearable art dengan tema Taman Sari melalui empat kegiatan, seperti teatherical fashion show, pameran karya, pembuatan buku, dan diskusi atau workshop yang berhubungan dengan penelitian serta pengembangan.
"Rencananya akan diadakan pada Oktober di Yogyakarta dengan melibatkan seniman-seniman dari berbagai daerah. Kami mengharapkan ada support yang signifikan dari Kementerian Ekonomi Kreatif ini,” imbuh Andri. (*)