Jakarta, warnaberita.com - Tanggal 22 April diperingati sebagai Hari Bumi Sedunia atau Earth Day setiap tahunnya.
Pertama kali diperingati pada 22 April 1970 di Amerika Serikat saat 20 juta orang melakukan demonstrasi melawan dampak buruk dari perkembangan industri di negara tersebut.
Hingga saat ini, Hari Bumi terus diperingati setiap tahunnya secara global sebagai bentuk rasa cinta dan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Tak terkecuali di Indonesia.
Baca Juga: Diduga Terjatuh dari Jukung, Seorang Pemancing Asal Rusia Belum Ditemukan
Dalam rangka memperingati Hari Bumi, kalian bisa melakukannya dengan mengunjungi destinasi wisata ramah lingkungan di Indonesia.
Berikut 5 rekomendasi destinasi wisata ramah lingkungan di Indonesia yang bisa kalian kunjungi, dikutip dari laman Kementerian Pariwisata:
1. Desa Wisata Les, Buleleng, Bali
Baca Juga: Lagi, Kasus Pelecehan Seksual Libatkan Oknum Dokter, KKI Minta Masyarakat Tak Ragu Melapor
Berbicara tentang destinasi wisata ramah lingkungan di Indonesia, tentu tak bisa lepas dari desa wisata. Salah satunya adalah Desa Wisata Les yang terletak di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Desa Wisata Les ini menawarkan pengalaman berwisata yang berbeda dari Bali pada umumnya. Suasananya yang alami dan tenang memberikan perasaan autentik khas Bali bagi setiap wisatawan yang mengunjunginya.
Di sini, kalian bisa menyaksikan Air Terjun Yeh Mampeh yang menjadi salah satu air terjun tertinggi di Bali. Selain itu, tersedia pula aktivitas trekking di Bukit Yangudi. Kalian juga bisa snorkelling bersama kelompok pemerhati terumbu karang yang berperan aktif menjaga kelestarian ekosistem bawah laut setempat.
Baca Juga: Oknum Dokter Terlibat Pelecehan Seksual, Wamenkes: Mencederai Sumpah Dokter
Desa Wisata Les terkenal dengan produksi garam palungan yang dibuat dengan metode tradisional tanpa bahan kimia tambahan. Selain itu, terdapat inovasi garam dengan aneka rasa seperti rosemary dan pedas yang didukung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sudah dipasarkan hingga ke luar Bali bahkan ke luar negeri.
Tak heran dengan segala keunggulannya, Desa Wisata Les mampu meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik di Indonesia tahun 2024 dalam Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Hal ini menunjukkan bahwa komitmen yang konsisten terhadap lingkungan hidup mampu memberikan dampak positif bagi desa itu sendiri.
Baca Juga: Wagub Giri Prasta: Gianyar, Kota Seni Bernafaskan Seni Bali
2. Desa Wisata Krebet, Bantul
Destinasi wisata ramah lingkungan di Indonesia yang berikutnya juga masih terkait desa wisata, yaitu Desa Wisata Krebet, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Desa Wisata Krebet termasuk dalam salah satu nominasi dari 50 Besar ADWI Kemenparekraf tahun 2024. Dulunya, desa ini hanyalah desa kecil di perbukitan kapur dengan kegiatan pertanian sebagai sektor ekonomi utamanya.
Baca Juga: PLUT Perkuat Ekosistem Ekonomi Kreatif di Jembrana
Pada pertengahan 1970-an, sebagian masyarakat mulai membuat kerajinan berbahan kayu sederhana seperti pisau.
Seiring waktu, dikembangkanlah bentuk kerajinan yang lebih detail seperti patung, wayang, dan topeng bahkan batik. Kerajinan ini lalu dipamerkan, dipesan, dan memperoleh apresiasi positif. Tak heran, Desa Krebet makin dikenal karena kelihaian warganya dalam mengolah hasil alam setempat.
Salah satu aktivitas yang wajib dicoba wisatawan saat berada di Desa Wisata Krebet adalah membatik kayu yang merupakan daya tarik utama desa ini. Kamu bahkan dapat memborong kerajinan batik kayu hasil karya masyarakat setempat.
Selain itu, kamu juga dapat menikmati kesegaran sejumlah air terjun yang ada di Desa Wisata Krebet seperti Air Terjun Pulosari, Air Terjun Banyunibo, dan Air Terjun Kedung Pengilon.
Dari Desa Wisata Krebet, kita bisa belajar bahwa kondisi alam dan lingkungan yang kelihatannya terbatas, ternyata mampu menghasilkan kreativitas tanpa batas pada masyarakatnya dengan tetap bertanggung jawab bagi lingkungan alam dan sosial sekitar.
3. Desa Wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali
Masih terkait desa wisata sebagai salah satu destinasi wisata ramah lingkungan di Indonesia. Kali ini, kita akan ke Desa Wisata Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Desa Wisata Jatiluwih sudah dikenal hingga mancanegara. Di tahun 2024 lalu, desa ini bahkan meraih penghargaan sebagai salah satu desa wisata terbaik di dunia dari United Nations (UN) Tourism.
Dari segi lokasi, Desa Wisata Jatiluwih berada di lereng Gunung Batukaru yang merupakan gunung tertinggi kedua di Pulau Bali setelah Gunung Agung. Hal ini membuat suasananya terasa alami, dingin, dan sejuk.
Selain itu, Desa Wisata Jatiluwih juga terkenal dengan sistem pengairan sawah tradisional khas Bali atau Subak. Subak sendiri sudah lama diakui sebagai warisan dunia United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) karena mencerminkan keharmonisan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan (Spiritualitas). Hal ini sejalan dengan konsep Tri Hita Karana dalam agama Hindu yang dianut oleh mayoritas orang Bali.
Tak hanya itu, Desa Wisata Jatiluwih juga dianugerahi oleh kekayaan alam flora dan fauna serta hasil bumi yang luar biasa. Wisatawan bisa melakukan trekking ataupun bersepeda melihat keindahan alam sambil berinteraksi dengan Masyarakat setempat. Wisatawan bahkan juga bisa belajar bertani.
Masih kurang? Silakan memborong beras merah yang menjadi hasil bumi andalan Desa Wisata Jatiluwih untuk dibawa pulang.
Sekarang sudah tahu kan alasan Desa Jatiluwih layak menjadi salah satu desa wisata terbaik di dunia? Yuk kunjungi desa ini untuk pengalaman hari bumi sedunia yang lebih seru!
4. Taman Nasional Tanjung Puting
Merayakan Hari Bumi di Indonesia seolah tak ada habisnya karena kekayaan destinasi wisata alam yang luar biasa di negara ini. Salah satunya adalah Taman Nasional Tanjung Puting di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.
Taman Nasional Tanjung Puting sudah lama dikenal sebagai destinasi wisata ramah lingkungan bahkan hingga mancanegara. Daya tarik utama destinasi ini adalah fauna khas Kalimantan yakni orang utan. Kawasan ini adalah salah satu konservasi orang utan Kalimantan terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 415.040 hektar.
Awalnya, Tanjung Puting merupakan cagar alam dan suaka margasatwa pada era Hindia Belanda dan baru menjadi Taman Nasional pada 25 Oktober 1996. Hingga saat ini, Taman Nasional Tanjung Puting masih terus menjadi salah satu kawasan konservasi terkemuka di Indonesia.
Atraksi utama dari Taman Nasional Tanjung Puting tentunya menyaksikan orang utan Kalimantan di Kawasan Camp Leakey. Di sini, pengunjung dapat berinteraksi dengan orang utan dari jarak dekat. Selain melihat orang utan, pengunjung juga dapat melihat aneka satwa lain seperti owa kalimantan, bekantan, rusa, beruang madu, dan aneka burung.
Jika ingin merasakan pengalaman yang lebih otentik dan dekat dengan alam, pengunjung juga dapat mengikuti paket wisata bermalam di kapal sambil menyusuri Sungai Sekonyer yang ditawakan oleh banyak agen perjalanan wisata. Rasakan syahdunya ketenangan kawasan hutan hujan tropis Kalimantan yang alami.
Dengan keindahan alamnya, Tanjung Puting akan membuat pengalaman merayakan hari bumi menjadi lebih menyenangkan dan berkesan.
5. Pulau Macan Eco Lodge
Tak ingin jauh-jauh dalam merayakan Hari Bumi? Pulau Macan Eco Lodge di Pulau Macan, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta bisa menjadi salah satu destinasi wisata ramah lingkungan yang layak untuk dikunjungi.
Letaknya berada di gugusan utara Kepulauan Seribu dan agak jauh dari Teluk Jakarta menjadikannya masih terasa alami, asri, bersih, dan segar. Bisa dibilang ebagai lokasi hidden gem dan sweet escape dari padatnya Jakarta.
Pulau Macan Eco Lodge ini menawarkan sensasi wisata ramah lingkungan dengan konsep ecotourism (ekoturisme). Bagaimana tidak, tempat ini mengimplementasikan pariwisata yang berkelanjutan. Mulai dari penggunaan listrik tenaga surya, material kayu daur ulang pada bangunan penginapan, kebijakan bebas plastik, tidak adanya AC (Air Conditioner) pada kamar, hingga program pelestarian terumbu karang dan mangrove.
Di sini, wisatawan bisa melakukan beragam aktivitas wisata bahari mulai dari berenang, snorkelling, kayaking, atau sekadar bersantai menikmati suasana pantai. Saat sore atau malam hari, panorama matahari terbenam dapat dinikmati sembari menyantap sajian makan malam seperti seafood dan BBQ.
Pulau Macan Eco Lodge ini merupakan destinasi sempurna untuk kalian yang ingin belajar mencintai lingkungan dan menjadi pejalan yang lebih bertanggung jawab kala berwisata. Seusai berwisata di sini, wisatawan diharapkan dapat turut menerapkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan di tempat tinggalnya masing-masing.
Ingin bulan madu yang romantis Bersama pasangan dengan tetap menerapkan prinsip ramah lingkungan? Pulau Macan Eco Lodge bisa menjadi pilihan yang layak untuk dipertimbangkan. Makin cinta pasangan, makin cinta juga dengan lingkungan pastinya. (*)