Denpasar, warnaberita.com - Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali bekerja sama dengan Jiangxi Science and Technology Normal University menghadirkan "China Center" di Poltekpar Bali.
Ini, sebagai pusat pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) pariwisata sekaligus ruang kolaborasi promosi budaya juga pariwisata antara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Indonesia.
Direktur Poltekpar Bali Ida Bagus Putu Puja meresmikan "China Center" sebagai pusat pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) pariwisata sekaligus ruang kolaborasi promosi budaya juga pariwisata antara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Indonesia di Poltekpar Bali, Minggu (1/6).
Baca Juga: Capaian 100 Hari Kerja Bang Ipat, Jembrana Kembali Salurkan Bedah Warung Harmoni
Peresmian "China Center" ini merupakan salah satu tindak lanjut dari MoU kerja sama bidang kepariwisataan yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang beberapa waktu lalu di Istana Kepresidenan Jakarta.
Direktur Poltekpar Bali Ida Bagus Putu Puja mengatakan kolaborasi ini menjadi bukti kuat dari komitmen bersama untuk mempererat hubungan kerja sama antar institusi pendidikan.
"Peresmian China Center ini sebagai sebuah inisiatif kerja sama internasional yang sangat kami sambut dengan antusias dan penuh harapan," ujarnya.
Baca Juga: Pemkab Jembrana Serahkan 43 Unit Mobil Pick-Up Tahap Kedua untuk Desa Adat
Peresmian "China Center" yang turut dihadiri delegasi dari Jiangxi Science and Technology Normal University dan pejabat Pemerintah Provinsi Jiangxi ini menjadi tonggak awal yang penting dalam memperluas jangkauan kerja sama internasional khususnya di bidang pendidikan vokasi, pelatihan kepariwisataan, serta pengembangan kompetensi sumber daya manusia yang siap bersaing di tingkat global.
Program-program "China Center" di Poltekpar Bali merupakan program kolaboratif yang di antaranya mencakup promosi pendidikan pariwisata, pertukaran budaya, integrasi industri, dan pengembangan potensi kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia.
"China Center" juga menyediakan layanan seperti pengenalan budaya Tiongkok, konsultasi informasi Tiongkok, serta pendidikan dan pelatihan yang tidak hanya diberikan kepada lingkup civitas akademika Poltekpar Bali tapi juga masyarakat.
Baca Juga: Badung 100 Persen Telah Laksanakan Musyawarah Pembentukan Koperasi Merah Putih
"Kami meyakini kolaborasi antara Politeknik Pariwisata Bali dan Jiangxi Science and Technology Normal University akan mampu menciptakan sinergi yang positif dan saling menguntungkan, baik dalam bentuk pertukaran pelajar dan dosen, program pelatihan bersama, penelitian kolaboratif, maupun promosi kebudayaan lintas negara," ujarnya.
"China Center" di Poltekpar Bali juga diharapkan bisa menjadi jembatan yang mempererat hubungan budaya, pendidikan, dan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok, serta membuka peluang kerja sama yang lebih luas dengan institusi-institusi lainnya di masa yang akan datang.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan pembukaan China Center ini. Semoga hubungan kemitraan ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi dunia pendidikan, industri, dan masyarakat secara keseluruhan," ujar Ida Bagus Putu Puja.
Baca Juga: Kementerian UMKM Kembangkan Ekosistem Pasar Tradisional Melalui Digitalisasi Berbasis AI
Pada kesempatan yang sama, Menteri Departemen Propaganda Partai Komite Provinsi Jianxi, Lu Xiaoqing menyampaikan beberapa tahun terakhir, di bawah arahan strategis kedua kepala negara, hubungan bilateral Tiongkok-Indonesia terus berlanjut dan merambah di segala bidang seperti politik, ekonomi, dan budaya, menunjukkan momentum pembangunan yang kuat dan memasuki tahap baru dalam membangun masa depan bersama untuk kepentingan masyarakat.
"Presiden Xi Jinping menekankan bahwa persahabatan antar negara terletak pada persahabatan diantara Masyarakat dari kedua negara tersebut. Seperti Jiangxi dan Bali dengan pemandangan nan indah dari pegunungan, sungai, dan laut. Saya berharap masyarakat kedua tempat akan sering saling mengunjungi dan seiring menjadi sahabat karib. Saya berharap kerja sama dan pertukaran antara kedua negara akan membuahkan hasil lebih banyak dan memberi manfaat bagi masyarakat pada khususnya," kata Lu Xiaoqing.
Hal senada disampaikan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Martini Mohamad Paham.
Baca Juga: Menteri UMKM Lepas Ekspor Ikan Layur ke China Melalui Program Holding UMKM
Dalam keterangannya di Jakarta, ia menjelaskan pengembangan kapasitas dan kapabilitas SDM pariwisata merupakan salah satu faktor kunci dalam upaya mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia.
Terlebih Tiongkok merupakan salah satu negara penyumbang wisatawan terbesar ke Indonesia.
Pada 2024, jumlah kunjungan wisman Tiongkok sebesar 1,19 juta, meningkat 52 persen dibanding tahun 2023.
Sementara pada kuartal pertama 2025, jumlah kunjungan wisman Tiongkok sebanyak 279.040 kunjungan. Tumbuh sebesar 1,15 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebanyak 275.863 kunjungan.
“Kehadiran China Center hasil kolaborasi Poltekpar Bali dan Jiangxi Science and Technology Normal University diyakini akan semakin memperkuat SDM pariwisata Indonesia. Kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Tiongkok dalam bidang pariwisata, serta meneguhkan posisi Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia,” ujar Martini Paham.
Dalam acara itu juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan (MoA) antara Politeknik Pariwisata Bali dengan Jiangxi Science and Technology Normal University tentang China Center. (*)