Lombok, warnaberita.com - Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan program Gastrodiplomacy Local Experience di Desa Bilebante, Lombok, Jumat, 9 Mei 2025, sebagai upaya memperkenalkan potensi kuliner lokal kepada 27 perwakilan kedutaan besar negara-negara sahabat.
Kegiatan ini bertujuan menampilkan kekayaan hasil bumi, keunikan kuliner, serta gaya memasak tradisional yang menjadi identitas budaya setempat kepada internasional.
“Diplomasi kuliner merupakan jembatan lintas budaya yang mampu mempererat hubungan antarbangsa. Kita bisa membangun kerja sama lintas kawasan, bahkan lintas benua, melalui makanan. Itulah cara kita menumbuhkan persahabatan dan memperkenalkan potensi desa,” ujar Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar.
Baca Juga: Jadi Tren Baru Dunia Pelesir, Ini 7 Pilihan Aktivitas Micro-Tourism yang Bisa Kamu Lakukan
Pendekatan gastrodiplomasi ini mendorong penguatan eksposur ekonomi kreatif berbasis lokal terhadap internasional.
Wamenekraf Irene mengatakan potensi yang ada di sini sebenarnya bentuk investasi hijau yang sesungguhnya dan layak menjadi pengungkit ekonomi mulai dari daerah.
"Semua yang digunakan itu dekat dengan alam bahannya. Bahkan keripiknya itu pada saat prosesnya juga sangat dekat dengan alam. Hal seperti ini di luar negeri jujur mahal sekali, ini namanya farm to table. Untuk itu, investor itu perlu tahu dulu, di sini ini ada apa, baru mereka bisa tahu potensinya seperti apa. Kemudian di Lombok Utara juga, itu juga yang dekat dengan Bali, itu berarti potensi ekonominya sangat besar sekali. Karena apa yang kita lihat sebagai kesehariannya kita itu sebenarnya adalah hidden gems," ujar Wamenekraf Irene.
Baca Juga: Peran Pengembangan Pariwisata Diperkuat, Pokdarwis Bisa Kelola Koperasi Merah Putih
Selain sesi perkenalan kuliner melalui Gastrodiplomacy Local Experience juga dilaksanakan Program Masak Bersama Master (MASAMO) yang bertujuan untuk membantu menciptakan variasi menu baru untuk Desa Wisata Hijau Bilebante.
Masak Bersama Master (MASAMO) diikuti langsung oleh para Juru Masak Desa Wisata Hijau Bilebante yang dimentori langsung oleh Chef Norma Ismail praktisi di bidang kuliner.
Pada kegiatan ini, menu yang dimasak adalah Ayam Bakar Bumbu Lombok dan varian sambal baru yang diberi nama langsung oleh Andy Ruswar, Direktur Kuliner Kementerian Ekonomi Kreatif dengan nama sambal yaitu Sambal Gili Bante.
Baca Juga: Rayakan Usia ke-71, New Era Gelar Hajatan “59FIFTY® DAY”
Dalam kegiatan ini, para tamu disuguhkan juga beragam hidangan khas Desa Bilebante, seperti Ares, Ebatan Ayam Merangkat, dan Sate Pusut.
Untuk tamu yang mengonsumsi makanan vegan, tersedia Tahu, Tempe, Sate Jamur, dan Jamur Crispy. Selain itu, turut disajikan menu non-pedas seperti Urap-urap, Bebetok, dan Kelor Bebrok.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Indah Dhamayanti Putri, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini.
Baca Juga: Dinsos Denpasar Jemput Bola Tangani Masalah Sosial di 43 Desa/Kelurahan
“Jika kita mencintai kuliner daerah kita, maka orang lain pun akan datang untuk mencicipinya. Semoga Desa Bilebante terus berkembang dan menjadi daya tarik wisata yang lebih luas,” ujar Indah.
Program ini menegaskan komitmen Kementerian Ekraf dalam mengangkat potensi desa, memperkuat identitas budaya, serta mendorong pembangunan berkelanjutan melalui ekonomi kreatif. (*)