MENJAGA kesehatan Balita bukan cuma soal imunisasi atau cek rutin ke dokter, namun ada hal-hal kecil yang kelihatannya sepele, tapi justru sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang si kecil.
Berikut 5 tips sederhana yang dilansir dari laman kemenkes.go.id, namun terbukti penting menurut berbagai penelitian ilmiah.
1. Cuci Tangan Sebelum Menyusui dan Memberi Makan
Kelihatannya sederhana, tapi menurut jurnal The Lancet Global Health (2021), praktik mencuci tangan ibu dengan sabun sebelum menyentuh makanan balita dapat menurunkan risiko diare hingga 40%.
Diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia, padahal, langkah preventifnya semudah mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik.
Referensi: Wolf, J. et al. (2021). Impact of Handwashing on Diarrheal Disease in Children Under Five. The Lancet Global Health.
Baca Juga: Wushu Walikota Cup XV 2025, Uji Mental Atlet Wushu Menuju Porprov Bali
2. Menjaga Kebersihan Mainan Anak
Mainan sering masuk ke mulut balita. Penelitian dari Pediatrics (2019) menunjukkan bahwa permukaan mainan bisa menjadi sarang bakteri dan virus, termasuk norovirus dan rotavirus.
Sterilisasi rutin, cukup dengan air sabun hangat atau disinfektan ramah anak, dapat mencegah infeksi saluran cerna dan pernapasan.
Baca Juga: Sosialisasikan Pencegahan Narkoba, Pemkot Denpasar Sasar SMKN 1 Denpasar
Referensi: Julian, T. R. et al. (2019). Fomites and Child Health: Evidence from Daycare Centers. Pediatrics Journal.
3. Tidur Cukup dan Teratur
Tidur bukan hanya waktu istirahat, tapi juga saat tubuh memproduksi hormon pertumbuhan dan memperkuat imunitas. Studi dari Sleep Medicine Reviews (2020) menyebutkan balita yang tidur kurang dari 10 jam per hari lebih rentan mengalami gangguan perilaku dan penurunan daya tahan tubuh.
Baca Juga: Hilang di Pantai Batu Belig, Ozam Ditemukan Meninggal
Tipsnya: buat rutinitas tidur yang konsisten, hindari layar gadget satu jam sebelum tidur, dan ciptakan suasana kamar yang tenang.
Referensi: Mindell, J. A., et al. (2020). Sleep and Immune Function in Early Childhood. Sleep Medicine Reviews.
4. Tidak Memaksa Anak Makan
Baca Juga: Dorong Legalitas Usaha Tambang MBLB, Pemkab Buleleng Gencarkan Sosialisasi Tata Kelola
Si kecil susah makan? Jangan langsung dipaksa. Ternyata, memaksa anak makan justru bisa menurunkan nafsu makan dan berdampak jangka panjang terhadap kebiasaan makan yang tidak sehat.
Jurnal Appetite (2021) menegaskan bahwa “responsive feeding” alias memberi makan sesuai sinyal lapar dan kenyang anak, lebih efektif mendukung pertumbuhan ideal.
Referensi: Black, M. M. & Aboud, F. E. (2021). Responsive Feeding and Child Health Outcomes. Appetite.
5. Eksposur Sinar Matahari Pagi
Vitamin D penting untuk pertumbuhan tulang dan sistem imun balita. Sinar matahari pagi (sebelum jam 9) membantu tubuh memproduksi vitamin D alami.
Penelitian dari Journal of Pediatric Endocrinology (2018) menunjukkan bahwa anak-anak yang kurang terpapar sinar matahari berisiko mengalami defisiensi vitamin D dan gangguan pertumbuhan.
Referensi: Holick, M. F. et al. (2018). Sunlight and Vitamin D in Childhood. Journal of Pediatric Endocrinology and Metabolism.
Yuk, jangan anggap sepele!