Pontianak, warnaberita.com - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyebut teknologi digital saat ini semakin menjadi penggerak utama roda pertumbuhan ekonomi.
"Kita tidak bisa sekadar berjualan dengan metode konvensional karena zamannya sudah berbeda. Dengan adanya perkembangan teknologi yang luar biasa ini kita berharap bahwa kehadiran teknologi bisa kita serap, kita adaptasi, untuk meningkatkan penjualan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata Menteri UMKM Maman Abdurrahman saat berdiskusi bersama pengusaha UMKM dan mitra pengemudi Grab dalam acara “Semangat Mewujudkan Pontianak sebagai Kota Masa Depan” hasil kolaborasi Kementerian UMKM dan Grab Indonesia di Kedai Kopi Asiang, Pontianak, Senin (2/6).
Menteri Maman menuturkan, era digital mengubah gaya beli masyarakat Indonesia. Saat ini masyarakat bisa kapanpun dan dimanapun membeli produk yang mereka inginkan secara daring.
Baca Juga: Kasus Ayam Widuran Jadi Sorotan Legislator, Pengawasan Dinilai Lemah
"Ada perubahan gaya beli masyarakat. Sekarang hampir semuanya lewat gadget, masyarakat cenderung berbelanja secara online, baik untuk belanja kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan lainnya," kata Menteri Maman.
Oleh karena itu, ia meminta para pengusaha UMKM untuk mulai secara perlahan mengubah pola berbisnis yang semula menggunakan pola konvensional untuk dikembangkan mengarah pada sentuhan teknologi salah satunya dengan menjangkau pemasaran melalui platform online.
Ia juga mendorong konsistensi para pengusaha UMKM dalam menjalankan usaha, sekaligus melakukan evaluasi dan inovasi dalam membuat suatu produk.
Baca Juga: Gelar Digiland 2025, Telkom Gandeng Jejakin Hitung Jejak Karbon
"Jangan sampai kualitas produk yang sudah baik menurun. Selain itu, untuk memikat calon konsumen sebaiknya juga memperhatikan pengemasan produk dengan baik," kata Menteri Maman.
Lebih jauh, dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, Menteri Maman juga meminta berbagai pihak khususnya pemerintah daerah dan para aplikator untuk menggali potensi komoditas unggulan di masing-masing daerah.
"Di Kalimantan Barat terutama Pontianak, selain makanan dan minumanya yang cukup terkenal, contohnya Kopi Asiang, komoditas lain seperti ikan arwana dan tumbuhan kratom juga bisa dikembangkan dengan dukungan teknologi dan digitalisasi," kata Menteri UMKM.
Baca Juga: DiskopUKMP Badung Gelar Aksi Bersih Pasar
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan, digitalisasi tidak bisa dihindari dari setiap aktivitas yang dijalani masyarakat saat ini. Ia menyadari penting digitalisasi dalam mendorong tumbuhg kembang UMKM.
"Sejak pandemi, Kota Pontianak dari berbagai sisi termasuk pelayanan publik sudah mulai beralih ke digital, termasuk di pasar-pasar, sehingga masyarakat di Pontianak tergolong masyarakat yang berkemajuan dan melek digital, tidak kalah dengan anak muda di kota-kota maju lainnya," kata Edi Rusdi Kamtono.
Lebih lanjut, Pontianak juga terus mendukung UMKM-nya melalui dukungan material termasuk peralatan, salah satunya pada tahun ini dirintis rumah kemasan gratis untuk UMKM pemula.
Baca Juga: Gubernur Koster Luncurkan Program Satu Keluarga Satu Sarjana
"Kami berharap, melalui program akselerasi digital bagi para pengusaha UMKM seperti ini, dapat membantu mereka untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produknya. Karena Kita sadari UMKM ini sudah terbukti menopang ekonomi daerah," kata Edi Rusdi Kamtono.
Senada disampaikan Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, yang mengatakan bahwa Grab Indonesian dan OVO telah berkomitmen untuk menjadi mitra pertumbuhan dan terus mendukung percepatan inklusi digital dan keuangan di berbagai daerah.
Melalui program Kota Masa Depan, pihaknya terus memberikan pendampingan yang tepat bagi pengusaha UMKM, agar mereka tidak hanya bertahan tetapi juga tumbuh di tengah perubahan zaman.
Baca Juga: Era Kesetaraan Gender, Perempuan Harus Rajin Mengisi Diri
"Di kota seperti Pontianak, kami melihat potensi besar dari para pengusaha lokal, dan kami percaya bahwa dengan akses pada teknologi, pelatihan, jaringan ekosistem Grab, serta UMKM bisa semakin naik kelas,” kata Neneng Goenadi. (*)