Monday, November 17, 2025
HomeBALITabananNy. Rai Wahyuni Tegaskan Pengelolaan Sampah Dimulai dari Rumah Sendiri

PKK Tabanan Gencarkan Sosialisasi PSBS

Ny. Rai Wahyuni Tegaskan Pengelolaan Sampah Dimulai dari Rumah Sendiri

Tabanan, warnaberita.com – Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dan Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Ruang Rapat Utama, Jayaning Singasana Kabupaten Tabanan, Senin (20/10/25).

Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan visi Tabanan menuju lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Kegiatan tersebut dihadiri OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, anggota TP PKK Kabupaten Tabanan, Ketua TP PKK Kecamatan, serta Ketua TP PKK Desa se-Kabupaten Tabanan. Sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari amanat yang diemban Ny. Rai Wahyuni sebagai Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Kabupaten Tabanan, berdasarkan Keputusan Bupati Tabanan Nomor 180/868/03/HK/2025.

Dalam sambutannya, Ny. Rai Wahyuni menegaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan mempercepat implementasi kebijakan pembatasan plastik sekali pakai dan pengelolaan sampah berbasis sumber. “Melalui kegiatan ini, kami ingin meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam membangun pola hidup bersih melalui pengelolaan sampah berkelanjutan,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama yang harus dimulai dari rumah tangga. “Permasalahan sampah tidak dapat diselesaikan sendiri, diperlukan kerjasama dari berbagai elemen. Sebagai informasi, Bali menghasilkan 3.463 ton sampah per hari dan penyumbang terbesarnya adalah rumah tangga. Untuk itulah saya mengumpulkan ibu-ibu TP PKK agar sebelum mensosialisasikan pengelolaan sampah berbasis sumber di lingkungannya harus mengimplementasikannya terlebih dulu di rumah tangga masing-masing,” tegasnya.

Bunda Rai juga menyoroti pentingnya perubahan pola pikir sebagai kunci keberhasilan pengelolaan sampah. Ia menjelaskan pentingnya memilah sampah sesuai jenisnya, baik organik maupun anorganik. “Langkah sederhana seperti ini menjadi fondasi dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sampah organik dapat dibagi menjadi basah dan kering, sedangkan sampah anorganik terbagi menjadi sampah 3R dan residu. Setiap jenis sampah memiliki metode penanganan berbeda, seperti penggunaan komposter, teba modern, atau teba alami. Untuk sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle), masyarakat dapat memanfaatkan TPS3R agar sampah dapat diolah menjadi barang bernilai ekonomi, sedangkan sampah residu diarahkan ke TPST untuk dimusnahkan secara aman.

Baca Juga  Tabanan Tertawa dan Bali Berdoa Warnai HUT ke-532 Kota Singasana, Gemakan Semangat Positif

Menurutnya, Pemkab Tabanan telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pengelolaan sampah melalui Dinas Lingkungan Hidup. “Kami telah melakukan sosialisasi dan himbauan pembuatan teba modern di kantor, sekolah, dan tempat ibadah sebagai bagian dari gerakan menuju Tabanan bersih,” ungkapnya.

Ia juga memaparkan langkah konkret TP PKK, seperti penyaluran 2.000 pelubang dan penutup lubang biopori ke seluruh kecamatan. “Selain itu, kami terus melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat, seperti kegiatan yang kita laksanakan pagi ini,” ujar Bunda Rai.

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa Kabupaten Tabanan tengah mengikuti lomba PSBS tingkat provinsi dengan melibatkan lima sekolah SMP dan lima SD yang menampilkan praktik terbaik pengelolaan sampah di sekolah. Para peserta juga hadir dalam sosialisasi untuk mendapatkan pemahaman langsung mengenai konsep PSBS.

Dengan penuh optimisme, Bunda Rai berharap gerakan ini menular hingga ke rumah tangga. “Kami berharap gerakan ini dapat digetok tularkan mulai dari kecamatan, kemudian ke desa sampai ke rumah tangga,” katanya. Ia juga mendorong Ketua TP PKK Kecamatan dan Desa segera dikukuhkan menjadi Duta PSBS di wilayah masing-masing.

Sebagai penutup, Bunda Rai mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya kaum perempuan dan kader PKK, menjadi teladan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ia menegaskan pentingnya implementasi gerakan Padas (Palemahan Kedas Desaku Bersih) sebagai inisiatif berkelanjutan menuju Bali yang asri dan lestari.

Melalui gerakan Bali Bersih Sampah, konsep Desa tanpa mengotori Desa lain, dan semangat Menjaga Kebersihan Bersama, Bunda Rai berharap Tabanan menjadi contoh nyata dalam penerapan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber yang berkelanjutan.(*)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Paling Popular

Komentar Terbaru