Mangupura, warnaberita.com - Setelah melalui proses pencarian intensif oleh tim SAR gabungan, korban jukung (perahu tradisional) terbalik di Perairan Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (6/4).
“Pukul 09.25 WITA kami menerima informasi dari Pak Narke KSOP Pelabuhan Benoa bahwa korban telah ditemukan oleh nelayan setempat,” ungkap Kapten KN SAR Arjuna 229, Arif, yang memimpin operasi di lapangan.
Jasad korban, bernama Raja (61), ditemukan sekitar 0,3 mil laut di selatan lokasi kejadian dan segera dievakuasi ke darat. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans milik Desa Adat Tanjung Benoa.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026, Australia Mengaku Lawan Timnas Indonesia akan Berjalan Ketat
Operasi pencarian melibatkan berbagai unsur, antara lain Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Polairud Polda Bali, TNI AL Pos Pelabuhan Benoa, nelayan lokal, masyarakat, serta keluarga korban.
Diketahui sebelumnya, insiden terjadi pada Sabtu (5/4) sekitar pukul 14.00 WITA saat jukung yang dikemudikan korban terhantam ombak besar usai mengantar dua wisatawan mancanegara dan satu instruktur diving. Ketiga penumpang berhasil selamat, sementara korban dilaporkan hilang.
“Kami menerima laporan dari Polairud Tanjung Benoa pada pukul 21.10 WITA malam. Mengingat kondisi malam yang tidak memungkinkan, pencarian kami lanjutkan pagi hari,” jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya.
Baca Juga: Hidangan Kerajaan Hadir di Restoran Bali Timbungan
Tim SAR gabungan memulai sorti pertama pencarian pada pukul 07.50 WITA dengan mengerahkan RIB (Rigid Inflatable Boat) dan lima personel untuk menyisir area sekitar lokasi kejadian.
Hingga berita ini diturunkan, seluruh unsur SAR telah menyelesaikan operasi pencarian. Pihak keluarga telah menerima jenazah dengan dukungan penuh dari aparat dan masyarakat setempat.(*)