Buleleng, warnaberita.com - Pemerintah Kabupaten Buleleng kian serius dalam menyiapkan diri menuju ajang penghargaan Swastisaba Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Tahun 2025.
Komitmen itu terlihat dari digelarnya Rapat Koordinasi oleh Dinas Kesehatan Buleleng, Kamis (22/5), yang membahas verifikasi dan kelengkapan data pada 9 tatanan penilaian melalui aplikasi Sipantas Kementerian Kesehatan RI. Rakor ini turut dihadiri oleh pembina Forum KKS Provinsi Bali, Dewa Putu Alit, serta Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Buleleng, Gede Suratanaya.
Dalam sambutannya, Dewa Alit mengungkapkan keyakinannya bahwa Buleleng sangat siap melaju dalam kompetisi nasional. Ia menyebut, dengan capaian Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan yang telah menembus hampir 90% dari total 148 desa/kelurahan, Buleleng telah memenuhi salah satu syarat utama untuk meraih predikat Swastisaba.
Baca Juga: Buleleng Siap Dukung Transformasi Posyandu Jadi Pusat Pelayanan Dasar Masyarakat
“Capaian ini luar biasa. ODF merupakan fondasi penting menuju Kabupaten/Kota Sehat. Jika sudah hampir 90% masyarakat mengakses jamban sehat, artinya kesadaran kolektif telah terbentuk dengan baik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dewa Alit menekankan bahwa tantangan sesungguhnya ada pada penyusunan dan pemenuhan 9 tatanan lainnya, seperti tatanan kawasan permukiman, pendidikan, pasar, perkantoran dan perindustrian, pariwisata, lalu lintas, perlindungan sosial, hingga penanggulangan bencana. Setiap tatanan tersebut diampu oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, sehingga sinergi lintas sektor menjadi sangat vital.
“Untuk mencapai kategori Wiwerda dengan nilai 80–90% atau bahkan Wistara di atas 90%, dibutuhkan kolaborasi yang kuat. Data yang diinput ke Sipantas diambil dari kinerja dua tahun terakhir, yakni 2023 dan 2024. Jadi ini saat yang tepat untuk memantapkan persiapan,” imbuhnya.
Baca Juga: Disdikpora Buleleng Sosialisasi E-Ijazah SD Tahun Ajaran 2024/2025
Sementara itu, Gede Suratanaya menegaskan bahwa pihaknya optimistis terhadap capaian Buleleng di ajang KKS mendatang. Ia mengatakan bahwa rakor ini menjadi momen strategis untuk menyatukan persepsi antar-OPD dan menyelesaikan kendala yang mungkin dihadapi dalam pengisian data.
“Kami yakin setidaknya bisa meraih Padapa. Jika bisa Wiwerda, itu adalah bonus yang sangat membanggakan. Rakor ini penting agar setiap pengampu tatanan paham betul apa yang harus disiapkan, termasuk jika ada kekurangan dokumen atau memerlukan dukungan dari provinsi,” ujar Suratanaya.
Baca Juga: Bupati Sutjidra Gerakan Buleleng Bersih Sampah
Ia juga mengingatkan bahwa program KKS bukan semata-mata tanggung jawab satu dinas saja. Karena itu, semangat kebersamaan, komunikasi yang terbuka, dan koordinasi berkelanjutan menjadi kunci sukses dalam meraih penghargaan Swastisaba KKS tahun depan.(*)