Jerman, warnaberita.com - Dibalik pelatih yang sukses hingga membawa timnya menjadi juara atau berprestasi, biasanya ada asisten pelatih yang selalu siap membantu.
Seperti roda kehidupan yang berputar, kadang ada asisten pelatih yang akhirnya naik kelas menjadi pelatih.
Berikut lima asisten pelatih yang berhasil keluar dari bayang-bayang bosnys dan menjadi pelatih kepala.
Baca Juga: Transformasi Sepak Bola Indonesia Genjot Peningkatan Peringkat Timnas Indonesia
Hansi Flick
Flick mengambil langkah yang tidak biasa dengan menjadi asisten setelah sebelumnya memegang jabatan puncak klub Hoffenheim. Ia menjadi tangan kanan Giovanni Trappatoni di Red Bull Salzburg dan pernah menjadi asisten pelatih Joachim Löw saat keduanya bekerja sama untuk tim nasional Jerman.
Flick kemudian naik kelas sebagai pelatih Bayern Munich yang dengan filosofinya membantu Bayern meraih enam gelar sekaligus saat ia meraih penghargaan Pelatih Terbaik UEFA untuk musim 2019/20. Ia akhirnya meninggalkan jabatan itu untuk menggantikan Löw di timnas Jerman dan berakhir dengan buruk. Kini ia membangun kembali reputasinya di Spanyol bersama Barcelona.
Baca Juga: Sepuluh Bus Listrik Ramah Lingkungan Segera Beroperasi di Bali
Joachim Löw
Seperti Flick, Löw telah merasakan tekanan sebagai orang yang bertanggung jawab saat ia diminta untuk mendukung pelatih kepala Jerman Jürgen Klinsmann pada tahun 2004.
Sepak bola Jerman sedang berada pada titik terendah yang jarang terjadi pada saat itu, dengan tersingkirnya mereka di babak penyisihan grup pada Euro 2004 untuk kedua kalinya secara berturut-turut di turnamen kontinental tersebut. Setidaknya Löw pernah tercatat sebagai pelatih timnas Jerman.
Baca Juga: Porsche Jadi Merek Mobil Sport Ikonik, Kota di Jerman Ini Jadi Pusat Produksinya 75 Tahun Terakhir
Edin Terzić
Terzić memiliki hubungan yang erat dengan Dortmund, karena telah mendukung klub tersebut sejak muda sebelum bergabung dengan klub tersebut sebagai pencari bakat pada tahun 2010. Namun, pengalaman pertamanya sebagai asisten pelatih datang di Turki dan kemudian Liga Primer Inggris, di mana ia bekerja di bawah asuhan Slaven Bilić di Beşiktaş dan West Ham United.
Keinginan untuk kembali ke Dortmund terlalu kuat, dan ia mendukung Lucien Favre antara tahun 2018 dan 2020. Favre dipecat pada bulan Desember 2020, dan Terzić dipilih untuk menggantikannya sebagai pelatih sementara. Ketika pelatih Marco Rose pindah pada akhir musim 2021/22, Dortmund kembali meminta Terzić untuk menjadi pelatih kepala.
Baca Juga: Era Audiens Aktif, Reputasi Merek Ditentukan Hubungan Kolaborasi Dinamis
Dino Toppmöller
Putra mantan pemain internasional Jerman dan Manajer Terbaik Jerman 2002 Klaus dan dinamai sesuai kiper legendaris Italia Dino Zoff, ekspektasi terhadap Toppmöller Jr. selalu tinggi.
Setelah bermain sebentar dengan Virton di Belgia, ia menjadi asisten Julian Nagelsmann saat melatih Leipzig dan Bayern Munich. Sejak 2023, Dino menjadi pelatih kepala Eintracht Frankfurt
Jesse Marsch
Salah satu dari sedikit pelatih kepala Amerika yang dipercaya menduduki jabatan puncak di sebuah klub di salah satu dari lima liga top Eropa, Marsch menjadi asisten Bob Bradley di tim nasional AS beberapa bulan setelah ia pensiun dari kariernya selama 13 tahun di MLS.
AS mencapai babak 16 besar Piala Dunia 2010 dengan keterlibatan Marsch, dan setelah memulai kariernya sebagai pelatih kepala di liga utama negara itu, ia pergi ke Eropa untuk bekerja bersama Ralf Rangnick di Leipzig pada tahun 2018. Setelah melatih New York Red Bulls, Marsch sekarang menjadi bagian penuh dari jaringan klub Red Bull dan, oleh karena itu, merupakan pilihan yang jelas untuk memimpin Salzburg. (*)