MBG Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Peternakan Sapi Perah Raih Keuntungan Signifikan

Oleh Ragata KalyaFriday, 18th April 2025 | 16:09 WIB
MBG Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Peternakan Sapi Perah Raih Keuntungan Signifikan
Peternakan sapi perah di wilayah Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, meraup untung berlipat setelah mensuplai susu untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG). (PCO)

Sumedang, warnaberita.com - Peternakan sapi perah di wilayah Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, meraup untung berlipat setelah mensuplai susu untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dampak positif lainnya, penyerapan tenaga kerja masyarakat sekitar lokasi peternakan semakin tinggi.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Cimahi - Cimahi Utara, yaitu SPPG Yayasan Arara Visi Hijau bekerja sama dengan Koperasi Jagri dalam proses pembelian susu dari peternakan, salah satunya Nusa Dairy Indonesia di Jatinangor.

Baca Juga: Tak Sesuai SHM, Lima Unit Bangunan Dibongkar

Manajer Peternakan Nusa Dairy Indonesia, Sandi Andriana mengatakan, peternakan Nusa Dairy merasakan peningkatan keuntungan signifikan berkat adanya Program MBG.

"Dari segi ekonomi jelas ada penambahan, terutama harga penerimaan sebelum MBG di kisaran Rp7.000 per liter, setelah ada program MBG harga penerimaan susu jadi Rp10.000 per liter," kata Sandi dilansir dari keterangan tertulisnya.

SPPG Kota Cimahi melayani 3.500 siswa penerima manfaat. Dalam sepekan, ada tiga kali pemberiaan susu.

Baca Juga: Indosat Hadirkan Tri Ibadah, Simak Keunggulannya

Per sekali pemberian, SPPG butuh 370 liter susu. Sejauh ini, peternakan sapi perah yang bekerja sama dengan Koperasi Jagri baru mampu memproduksi 150 liter susu per hari. Peluang untuk menambah produksi masih sangat besar.

"Untuk 3.500 siswa itu yang dibutuhkan 370 liter, sedangkan populasi susu yang diproduksi dari sapi di daerah sini hampir 150 liter. Melihat peluang ini, kita akan berusaha untuk menambah populasi sapi sesuai kapasitas kandang, agar menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak dan pemenuhan kebutuhan koperasi yang berkelanjutan," ujar Sandi.

Menurut Sandi, kerja sama SPPG dengan koperasi dalam menyerap hasil peternakan untuk kebutuhan Program MBG sangat positif terhadap pengembangan UMKM sekitar. Karena UMKM berkembang, kebutuhan akan tenaga kerja pun meningkat.

Baca Juga: Honda Catat Peningkatan Penjualan di Maret 2025, Ini 4 Varian Penyumbang Utama

"Warga di sini awalnya petani serabutan. Setelah ada program ini, kami rekrut bekerja di sini. Dampak (Program MBG) ada peningkatan tenaga kerja dan perekonomian masyarakat," kata Sandi.

Wujudkan Ekonomi Sirkuler

Di sela kunjungan ke peternakan Nusa Dairy, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Dedek Prayudi menyebut Program MBG terbukti dapat mewujudkan ekonomi sirkuler dengan memberdayakan UMKM masyarakat.

Baca Juga: Bantuan Rp2 Juta per KK bagi Umat Hindu di Badung Mulai Dicairkan

"Di sini misalnya ada peternakan sapi, ada pekerjanya, sapi-sapi juga diberikan pakan dan lain-lain, inilah wujud ekonomi sirkuler yang menggerakkan roda ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, yang menghidupkan para penjual pakan, peternak, dan di sini hasilnya dibeli oleh koperasi, jadi koperasi di sini juga hidup," kata Uki, sapaannya.

Menurut Uki, ekonomi sirkuler menjadi semakin berkembang karena dana yang dialokasikan untuk Program MBG sebesar Rp71 triliun dan 85% di antaranya untuk membeli bahan baku yang sebagian besar diproduksi oleh UMKM di sekitar SPPG.

Selama ini di beberapa daerah banyak ditemukan ternak atau lahan menganggur karena tidak ada offtaker (pembeli) dari hasil peternakan atau pertanian.

Baca Juga: Sarapan Nasi Campur Bali Legendaris di Pantai Segara Ayu

Program MBG hadir untuk memberdayakan masyarakat yang dapat mengumpulkan hasil usahanya ke koperasi sebagai offtaker pertama untuk menjual ke SPPG sehingga ekonomi sirkuler dapat terus berjalan secara berkelanjutan.

"Di sini koperasi berfungsi sebagai offtaker pertama, sebagai pengepul, tidak ada tengkulak, tidak ada perantara-perantara yang sifatnya bisa menekan para peternak atau petani, tetapi langsung ke koperasi yang itu milik masyarakat juga," ujar Uki. (*)

Terkini

Diskon Tiket dan Tarif Tol Upaya Tingkatkan Mobilitas Wisnus
Diskon Tiket dan Tarif Tol Upaya Tingkatkan Mobilitas Wisnus
PELESIR | in 5 hours
Ciptakan Suasana Santai untuk Ruang Kerja Artistik, Simak Tips Ini
Ciptakan Suasana Santai untuk Ruang Kerja Artistik, Simak Tips Ini
PROPERTI | in 4 hours
Ekosistem Terintegrasi, Sektor IHT Berkontribusi Signfikan Bagi Ekonomi
Ekosistem Terintegrasi, Sektor IHT Berkontribusi Signfikan Bagi Ekonomi
EKONOMI | in 3 hours
Wamen UMKM Tekankan Pentingnya Kolaborasi dan Sinkronisasi untuk Majukan UMKM
Wamen UMKM Tekankan Pentingnya Kolaborasi dan Sinkronisasi untuk Majukan UMKM
MIKRO | in 2 hours
Teknologi Digital Makin Jadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
Teknologi Digital Makin Jadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
TEKNOLOGI | in an hour
Entrepreneur Hub Terpadu Perkuat Ekosistem Kewirausahaan, Begini Penegasan Menteri UMKM
Entrepreneur Hub Terpadu Perkuat Ekosistem Kewirausahaan, Begini Penegasan Menteri UMKM
MIKRO | 29 minutes ago
Dorong Akses Pembiayaan Inklusif bagi UMKM , Ini yang Dilakukan Kementerian UMKM bersama SMBC Indonesia
Dorong Akses Pembiayaan Inklusif bagi UMKM , Ini yang Dilakukan Kementerian UMKM bersama SMBC Indonesia
MIKRO | 2 hours ago
Lima Hari Hilang di Ladang, Kakek 79 Tahun Ditemukan Meninggal
Lima Hari Hilang di Ladang, Kakek 79 Tahun Ditemukan Meninggal
JEMBRANA | 2 hours ago
Tampil di IFW 2025, Pendopo Persembahkan Langgam Urban
Tampil di IFW 2025, Pendopo Persembahkan Langgam Urban
HIBURAN | 2 hours ago
Kemdiktisaintek Luncurkan PDDI, Target 5.000 Penerima
Kemdiktisaintek Luncurkan PDDI, Target 5.000 Penerima
PENDIDIKAN | 3 hours ago
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita