Kemdiktisaintek Luncurkan PDDI, Target 5.000 Penerima

Oleh Embun BeningWednesday, 4th June 2025 | 05:36 WIB
Kemdiktisaintek Luncurkan PDDI, Target 5.000 Penerima
Peluncuran PPDI oleh Kemdiktisaintek. (warnaberita.com/humas kemdiktisaintek)

Jakarta, warnaberita.com - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berkomitmen memperkuat sumber daya manusia sebagai fondasi utama peningkatan produktivitas dan daya saing bangsa.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto dalam peluncuran beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI), Senin (2/6/2025).

Program ini menjadi bagian dari implementasi Asta Cita Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, khususnya pada poin keempat yang menekankan pentingnya penguatan pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, serta pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Baca Juga: Gelar Digiland 2025, Telkom Gandeng Jejakin Hitung Jejak Karbon

Brian menyatakan, target penerima beasiswa PDDI adalah sebanyak 5.000 orang. Beasiswa ini meliputi skema single degree dan joint degree/double degree.

Skema tersebut memungkinkan para penerima beasiswa menempuh pendidikan di dalam negeri dan memperoleh pengalaman studi di luar negeri, sesuai dengan kesepakatan dan ketersediaan program studi di masing-masing perguruan tinggi mitra.

Berdasarkan data PDDikti, Indonesia memiliki 4.687 perguruan tinggi (128 negeri dan 4.559 swasta) dengan total 335.014 dosen.

Baca Juga: Dorong Literasi Sejak Dini, DAPD Buleleng Ajak Anak TK Kurangi Ketergantungan Gadget

Namun, baru 25% (84.618 dosen) yang telah berkualifikasi Doktor (S3), sementara 75% (249.692 dosen) masih berkualifikasi Magister (S2).

“Program beasiswa ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah dosen bergelar Doktor, guna mendorong kualitas dan daya saing perguruan tinggi di Indonesia. Program ini juga sangat penting, karena dengan gelar Doktor, kesejahteraan dosen bisa meningkat,” tegas Brian.
Mendiktisaintek juga menyatakan bahwa dengan adanya program ini, akan semakin banyak dosen yang memiliki kapasitas mumpuni, dan di saat yang sama, juga memaksimalisasi kemampuan mengajar.

Dengan demikian, efek jangka panjang dari program ini adalah melahirkan generasi yang juga memiliki kapasitas besar dan bersudut pandang riset.

Baca Juga: Tekan Angka Kematian Jemaah Haji, Ini Strategi Kemenkes

Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, dalam laporannya, menyampaikan apresiasinya terhadap pihak yang melaksanakan program ini, yakni Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT) Kemdiktisaintek.

“Pembangunan sumber daya manusia perlu terkonsolidasi dengan baik di jenjang pendidikan tinggi, didukung anggaran yang tepat sasaran sehingga terjadi peningkatan produktivitas tenaga kerja melalui peta jalan yang jelas, terukur dan hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat,” kata Togar.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Hetifah Sjaifudian, menegaskan bahwa Komisi X DPR RI mendukung program beasiswa untuk dosen.

Baca Juga: Beri Perlindungan Maksimal bagi Jemaah, Kemenkes Percepat Izin Operasional KKHI

Menurutnya, dosen merupakan investasi yang sangat strategis terkait kualitas pendidikan tinggi.

“Ini adalah bentuk komitmen dan dukungan Kami untuk Kemdiktisaintek. Kami yakin, mengalokasikan anggaran untuk program Doktor adalah investasi yang sangat berharga. Harapannya, para dosen bisa terus menghasilkan inovasi yang berdampak baik bagi masyarakat,” ujar Hetifah.
Dalam kesempatan yang sama, Henri Tambunan selaku Kepala PPAPT Kemdiktisaintek sekaligus pengampu program beasiswa ini, memaparkan syarat umum dan ketentuan teknis mengenai beasiswa PDDI.

Salah satunya, beasiswa ini terbuka bagi dosen perguruan tinggi di bawah koordinasi Kemdiktisaintek.

Baca Juga: Warga Cianjur Antusias Ikuti CKG

“Siapkan program studi S3 yang akan diambil, ada berbagai bidang keilmuan. Dengan beasiswa ini, ekosistem pendidikan tinggi Indonesia akan semakin kokoh dan mampu berkompetisi di tingkat global,” terang Henri. (*)

Sumber: Kemdiktisaintek
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita