Washington DC, warnaberita.com – Dalam upaya memperkuat hubungan ekonomi bilateral dengan Amerika Serikat (AS), Delegasi Republik Indonesia (RI) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melanjutkan rangkaian pertemuan strategisnya dengan bertemu United States Secretary of Commerce, Howard Lutnick, pada Sabtu (19/4) di Washington DC.
Pertemuan ini menjadi bagian penting dari langkah diplomasi ekonomi Indonesia untuk menegosiasikan kebijakan tarif perdagangan AS yang dinilai berdampak pada kestabilan perdagangan global.
Dalam dialog tersebut, Menko Airlangga menyampaikan proposal konkret Indonesia untuk komitmen peningkatan impor produk energi dan pertanian dari AS yang sangat dibutuhkan dan tidak diproduksi di Indonesia, serta dukungan terhadap kerja sama di bidang critical minerals.
Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal, Dunia Berduka
“Kami berterima kasih kepada Secretary Lutnick yang memberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi tarif dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang,” ujar Menko Airlangga.
Langkah konkret yang ditawarkan Indonesia mendapat respons positif dari pihak AS. Secretary Lutnick menyatakan apresiasinya terhadap pendekatan Indonesia yang dinilai lebih nyata dan saling menguntungkan.
“Kami mengapresiasi langkah konkret Indonesia untuk melakukan negosiasi tarif. Ke depan, AS dan Indonesia akan terus melanjutkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan,” ungkap Secretary Lutnick.
Baca Juga: Jembrana Manfaatkan Dana Penyisihan PHR untuk Infrastruktur
Selain membahas kebijakan tarif, Indonesia juga menyampaikan kesiapan untuk menyelesaikan isu-isu non-tariff barrier (NTB) yang selama ini menjadi perhatian pelaku usaha AS.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk menyusun jadwal teknis pembahasan detail bersama Department of Commerce (DoC) dan USTR, dengan target penyelesaian negosiasi dalam 60 hari ke depan.
Tim negosiasi RI yang turut hadir mendampingi Menko Airlangga yakni antara lain Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, Tim Perwakilan Kemenko Perekonomian, Tim Perwakilan Kementerian Perdagangan, dan TIm dari KBRI. (*)