Legislator Ingatkan Kebijakan Ekspor Beras Harus Utamakan Kebutuhan Nasional

Oleh Ragata KalyaSunday, 27th April 2025 | 13:06 WIB
Legislator Ingatkan Kebijakan Ekspor Beras Harus Utamakan Kebutuhan Nasional
ilustrasi beras. (Istimewa)

Jakarta, warnaberita.com - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengingatkan agar pemerintah mengutamakan kepentingan nasional dan kesejahteraan petani sebelum memutuskan untuk mengekspor beras.

"Kita support untuk ekspor tapi harus dipastikan kebutuhan nasional aman, dan minimal tidak ada lagi berita tentang impor beras, prioritas pertama dan utama adalah Indonesia mandiri dan berdaulat pangan, setelah tercapai dan berlebih baru kita ekspor," kata Daniel Johan, Sabtu (26/4) dilansir dari laman DPR RI.

Presiden Prabowo belum lama ini mengungkapkan saat ini produksi beras di Indonesia melimpah dan pasokan pemerintah sudah lebih di atas kebutuhan yang ada. Karena hal itu, ia mengungkap kini beberapa negara sudah mulai melakukan pendekatan agar Indonesia mau berbagi pasokan beras.

Baca Juga: Bali United Kalahkan PSM Makasar Lewat Gol Semata Wayang Privat Mbarga

Prabowo pun mengizinkan pengiriman beras atau ekspor ke negara lain dengan alasan memenuhi asas kemanusiaan. Bahkan saat beras diekspor, Prabowo meminta jangan terlalu banyak mencari untung, yang penting bisa balik modal sudah cukup.

Terkait itu, Daniel pun sepakat dengan Prabowo agar Indonesia membantu negara lain yang membutuhkan.

“Tapi sebelum membuka keran ekspor, kita minta Pemerintah memastikan harga gabah dibeli secara adil, tata niaga beras dikendalikan negara, dan tidak ada kelangkaan yang hanya akan menyuburkan spekulasi dan keresahan publik,” ungkap Politisi Fraksi PKB ini.

Baca Juga: Fexuprazan Tunjukkan Peredaan Gejala GERD Lebih Cepat dan Aman

Daniel juga mengingatkan agar kebijakan pangan, terutama beras, harus menyatu dalam kerangka ketahanan nasional.

“Karena sekali kita menyerahkan stok kepada pasar global, maka harga pangan dalam negeri tak lagi bisa dijamin oleh semangat konstitusi, melainkan akan ditentukan oleh kalkulasi dagang yang dingin dan tak mengenal keadilan sosial," tutur Daniel.

Dalam kesempatan yang sama, Daniel pun menyinggung data harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani yang saat ini justru di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni Rp 6.500 per kg seperti yang sudah ditetapkan pemerintah. Kondisi ini, kata Daniel, menimbulkan kekhawatiran bahwa surplus beras nasional belum sepenuhnya berhasil.

Baca Juga: #PastiAdaSolusi Raih Penghargaan di PR Awards

“Kebijakan ekspor beras tidak bisa dilepaskan dari realitas di lapangan. Jika petani tidak mendapat harga yang layak, dan distribusi pangan masih dikuasai segelintir pelaku, maka ekspor hanya akan menambah jurang ketimpangan,” ujarnya.

Selain itu, Daniel juga menyoroti sejarah Indonesia yang pernah mengalami krisis pangan, seperti pada tahun 1998. Ia harap pengalaman-pengalaman ini dapat menjadi bahan pertimbangan dari pemerintah.

“Kita harus belajar dari pengalaman. Negara-negara yang terburu-buru mengekspor bahan pangan sebelum sistem domestik kuat justru menghadapi lonjakan harga dan gejolak sosial. Jangan sampai kita mengulangi kesalahan yang sama,” ucap Legislator dari Dapil Kalimantan Barat I itu.

Baca Juga: Rakor dengan Deputi Pelayanan Kepemudaan, Ini Harapan Menpora

Oleh karenanya, Daniel mengingatkan agar keputusan ekspor harus didasarkan pada kalkulasi yang adil dan menyeluruh. Termasuk memastikan tersedianya cadangan pangan yang memadai sebelum melakukan ekspor, harga gabah stabil dan menguntungkan bagi petani, serta tidak ada kelangkaan di pasar domestik.

“Dalam konstitusi, pangan adalah hak warga negara. Maka, kebijakan beras harus berangkat dari semangat melindungi rakyat, bukan semata untuk meraih keuntungan dagang," tegas Daniel. (*)

Terkini

Periode Kedua Kepemimpinan, Gubernur Koster Komit Tuntaskan Persoalan Sampah
Periode Kedua Kepemimpinan, Gubernur Koster Komit Tuntaskan Persoalan Sampah
BADUNG | in 7 hours
Perseden Denpasar Melaju Ke 32 Besar Liga 4 Nasional
Perseden Denpasar Melaju Ke 32 Besar Liga 4 Nasional
OLAHRAGA | in 5 hours
Sebanyak 3.100 Pelari Meriahkan AIR di Nusa Dua
Sebanyak 3.100 Pelari Meriahkan AIR di Nusa Dua
OLAHRAGA | in 4 hours
Indonesia Pemilik Hutan Tropis Terbesar Ketiga di Dunia
Indonesia Pemilik Hutan Tropis Terbesar Ketiga di Dunia
DENPASAR | in 3 hours
Galaxy AI Jadi Salah Satu Teknologi Revolusioner, Yuk! Simak Manfaatnya Buat Pengguna
Galaxy AI Jadi Salah Satu Teknologi Revolusioner, Yuk! Simak Manfaatnya Buat Pengguna
GAWAI | in 2 hours
IM3 Platinum Hadirkan Bundling dengan iPhone 16, Kuotanya hingga 200GB
IM3 Platinum Hadirkan Bundling dengan iPhone 16, Kuotanya hingga 200GB
TELCO | in an hour
Honda Lanjutkan Ekspansi Jaringan di Luar Jawa
Honda Lanjutkan Ekspansi Jaringan di Luar Jawa
OTOMOTIF | in 16 minutes
Era Agentic AI, Indonesia Susun Roadmap dan Regulasi
Era Agentic AI, Indonesia Susun Roadmap dan Regulasi
TEKNOLOGI | an hour ago
Legislator Ingatkan Kebijakan Ekspor Beras Harus Utamakan Kebutuhan Nasional
Legislator Ingatkan Kebijakan Ekspor Beras Harus Utamakan Kebutuhan Nasional
EKONOMI | 2 hours ago
Menag Ungkap Rencana Pembangunan Museum Haji di Indonesia
Menag Ungkap Rencana Pembangunan Museum Haji di Indonesia
NASIONAL | 3 hours ago
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita