Hambatan Dagang Indonesia Sangat Kecil Dibanding Negara Maju

Oleh Juli AnandaFriday, 9th May 2025 | 01:04 WIB
Hambatan Dagang Indonesia Sangat Kecil Dibanding Negara Maju
Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief (kemenperin.go.id)

Jakarta, warnaberita.com - Indonesia tercatat memiliki jumlah Non-Tariff Barrier (NTB) dan Non-Tariff Measure (NTM) yang paling sedikit dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.

Hal ini dinilai menjadi salah satu faktor penghambat dalam upaya peningkatan daya saing industri di dalam negeri.

NTB dan NTM merupakan instrumen penting yang digunakan oleh banyak negara maju untuk melindungi industri nasional mereka dari serbuan produk impor. Sayangnya, Indonesia justru masih minim dalam menerapkan kebijakan tersebut.

Baca Juga: Telkomsel Perluas Layanan 5G ke Makassar

“Data menunjukkan bahwa Indonesia hanya memiliki sekitar 370 NTB dan NTM yang berlaku saat ini. Bandingkan dengan Tiongkok yang memiliki lebih dari 2.800 kebijakan tersebut, kemudian India ada 2.500 lebih, Uni Eropa sekitar 2.300, bahkan Malaysia dan Thailand masing-masing memiliki lebih dari 1.000 NTB dan NTM,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief di Jakarta, Kamis (8/5). 

Menurut Febri, ketimpangan jumlah instrumen proteksi tersebut menyebabkan industri nasional sering kalah bersaing di pasar domestik maupun global.

“Ini adalah salah satu alasan mengapa produk-produk asing begitu mudah masuk ke pasar kita, sementara negara lain memiliki banyak hambatan dagang terutama negara maju. Hal ini sangat terasa ketika manufaktur kita melakukan ekspor memasuki pasar domestik mereka. Negara tersebut yang mensyaratkan berbagai NTB dan NTM seperti standar, hasil pengujian, rekomendasi dan lain sebagainya yang harus dipenuhi produk manufaktur Indonesia agar bisa dijual di pasar domestik mereka,” ungkapnya.

Baca Juga: Indonesia Pastikan Ketersediaan Obat Bermutu

Oleh karena itu, Kemenperin terus mendorong penguatan instrumen perlindungan industri melalui regulasi yang tepat, tanpa melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

“Kita harus dapat memanfaatkan NTB dan NTM secara optimal agar industri dalam negeri mampu tumbuh dan bersaing secara sehat,” jelas Febri.

 Kemenperin juga tengah mengkaji sektor-sektor strategis yang membutuhkan perlindungan lebih kuat melalui penerapan NTB dan NTM, seperti industri tekstil, kimia, baja, elektronik, dan otomotif.

Baca Juga: Peringati Hardiknas, Telkom Hadirkan Innovilage

“Tujuannya agar kita tidak hanya menjadi pasar bagi produk luar, tetapi juga memperkuat dan memperdalam struktur industri nasional,” imbuhnya.

Febri pun berharap, dukungan lintas kementerian dan lembaga terkait serta dari pelaku industri, untuk bersama-sama memperjuangkan kepentingan nasional dalam upaya menghadapi tantangan global yang semakin kompleks saat ini.

“Dengan semangat kolaborasi dan sinergi yang kuat di antara stakeholders, dan didukung dengan koordinasi yang tepat, kami optimistis kinerja industri bisa bangkit,” tegasnya.

Baca Juga: Indosat dan Wadhawani Foundation Gelar Pelatihan Berbasis AI

Febri menambahkan, di tengah kondisi pasar kerja yang sedang menghadapi masalah, pemerintah akan lebih fokus memperhatikan perlindungan terhadap industri dalam negeri, terutama dari gempuran impor murah. “Karena melindungi industri dalam negeri, berarti melindungi juga tenaga kerja kita,” jelasnya.

Terkait adanya laporan survei dari Tholos Foundation, yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-122 dalam Indeks Hambatan Perdagangan Internasional atau International Trade Barriers Index 2025, Jubir Kemenperin menegaskan, bahwa lembaga pemeringkat tersebut belum transparan mengenai data dan metodologi penelitiannya.

“Ini mirip sekali lembaga survei abal-abal, yang publish hasil surveinya menjelang pemilu, pilpres, atau pilkada. Seharusnya, lembaga tersebut mem-publish data, sumber data, dan metodologi yang digunakan untuk pemeringkatannya. Kalau berdasarkan WTO, NTB dan NTB Indonesia lebih kecil dibanding dengan negara lain, terutama negara maju dan negara tetangga di ASEAN,” ujarnya.

Baca Juga: Bale Paruman Adhyaksa Diresmikan, Terobosan Hukum Restoratif di Desa Adat Badung

Febri mengakui, ada beberapa pihak yang ingin Indonesia tidak akan bisa menjadi negara maju, terutama dalam membangun perekonomiannya. Padahal, Indonesia memiliki modal dan potensi yang sangat besar, seperti ketersediaan sumber daya alam, peluang di pasar domestik, dan adanya bonus demografi.

“Modal ini yang perlu kita optimalkan, termasuk dalam upaya kita mengembangkan industri nasional sebagai salah satu sektor penopang utama untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tuturnya. (*)

Sumber: Kementerian Perindustrian

Terkini

Life’s Better When You Move! UNIQLO FITFEST 2025 Hadir Kembali
Life’s Better When You Move! UNIQLO FITFEST 2025 Hadir Kembali
OLAHRAGA | in 6 hours
JAECOO J7 Super Hybrid System Raih Standar Keselamatan Global 5 Bintang dari Euro NCAP
JAECOO J7 Super Hybrid System Raih Standar Keselamatan Global 5 Bintang dari Euro NCAP
OTOMOTIF | in 5 hours
Huawei Ungkap 3 Kontribusi Utama Operator Telekomunikasi bagi Perekonomian Digital di Kawasan Pasifik, Apa Saja?
Huawei Ungkap 3 Kontribusi Utama Operator Telekomunikasi bagi Perekonomian Digital di Kawasan Pasifik, Apa Saja?
TELCO | in 4 hours
Pemkab Tabanan Gencarkan Sidak Duktang, 115 Orang Diperiksa di Kecamatan Kediri
Pemkab Tabanan Gencarkan Sidak Duktang, 115 Orang Diperiksa di Kecamatan Kediri
TABANAN | in 3 hours
Pemkab Tabanan Mulai Pasang Internet Gratis di 463 Lokasi
Pemkab Tabanan Mulai Pasang Internet Gratis di 463 Lokasi
TABANAN | in 2 hours
Empat Desa Wisata di Badung Masuk Dominasi Trisakti Tourism Award Tahun 2025
Empat Desa Wisata di Badung Masuk Dominasi Trisakti Tourism Award Tahun 2025
BADUNG | in an hour
Jelang Hari Raya Waisak, Bupati Badung Salurkan Bantuan Sosial untuk Umat Budha
Jelang Hari Raya Waisak, Bupati Badung Salurkan Bantuan Sosial untuk Umat Budha
BADUNG | 15 minutes ago
Ratusan Karya Lukisan Anak Warnai Hardiknas 2025 di Buleleng
Ratusan Karya Lukisan Anak Warnai Hardiknas 2025 di Buleleng
BULELENG | an hour ago
Pemkot Denpasar Gencarkan Perbaikan dan Penggantian Lampu Jalan di 108 Titik
Pemkot Denpasar Gencarkan Perbaikan dan Penggantian Lampu Jalan di 108 Titik
DENPASAR | 2 hours ago
Loud & Clear Soroti Peningkatan Artis Indonesia yang Raih Kesuksesan melalui Streaming
Loud & Clear Soroti Peningkatan Artis Indonesia yang Raih Kesuksesan melalui Streaming
HIBURAN | 2 hours ago
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita