Jakarta, warnaberita.com - Gabungan Aliansi BEM se-Indonesia mengikuti dialog terbuka dengan jajaran Kemendiktisaintek, Jumat (2/5/2025).
Dalam dialog yang berlangsung dua arah, Mendiktisaintek, Brian Yuliarto mengatakan, dialog ini mengupayakan solusi bagi tantangan yang terjadi di dunia pendidikan tinggi.
Pihaknya menyambut baik inisiatif mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi.
Baca Juga: Perempuan, Budaya, dan Kecantikan Asia Bersatu di Nusa Dua
"Ini adalah ruang terbuka bagi mahasiswa untuk berpendapat, dan mewakili kepentingan banyak pihak demi tujuan bersama yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui transformasi kualitas pendidikan tinggi, sains, dan teknologi," terangnya.
Brian juga memberikan pesan dan harapan untuk mahasiswa yang nantinya akan menjadi pilar untuk Indonesia emas 2045.
“Kita harus jadi pribadi yang sabar dalam menggapai cita-cita dan tujuan, kuncinya sabar, kalau kita sabar, kapasitas kita terbangun, kalau tidak sabar, tidak akan jadi apa-apa. Bangun kapasitas Anda, maka Anda akan mendapatkan segalanya,” ujar Menteri Brian.
Baca Juga: JBT Pastikan Layanan Tetap Optimal Meski Sistem Listrik Jawa-Bali Alami Gangguan
Mahasiswa juga diimbau untuk meningkatkan kompetensi, dalam hal ini Kemdiktisaintek telah menciptakan ruang belajar yang eksploratif melalui program-program Diktisaintek Berdampak, seperti program beasiswa, kuliah kerja nyata, praktek industri, dan program strategis lainnya.
“Kampus berdampak ini semoga bisa merata, semoga harapannya PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) dan PTKIS (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta) bisa juga merasakan program-program yang diberikan oleh Kemdiktisaintek,” ungkap perwakilan aliansi PTKIN dan PTKIS.
Turut hadir pada sesi dialog ini Wakil Menteri Fauzan dan Stella Christie; Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Khairul Munadi dan Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Berry Juliandi. (*)