Jakarta, warnaberita.com - Pemerintah Kabupaten Klungkung melakukan audiensi ke Kementerian Kesehatan RI untuk memperkuat sinergi pembangunan sektor kesehatan, khususnya percepatan penurunan stunting dan penguatan layanan primer.
Kunjungan ini dipimpin langsung Bupati Klungkung I Made Satria, didampingi Wakil Bupati Tjokorda Surya, beserta jajarannya.
Rombongan diterima oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono di ruang rapat Gedung Adhyatma, Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (19/5/2025).
Baca Juga: Potensi Jasa Alsintan di Kota Denpasar Mencapai Rp 3,1 Miliar
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dante menyampaikan apresiasinya atas langkah-langkah strategis yang dilakukan Pemkab Klungkung dalam menurunkan angka stunting dan memperkuat layanan kesehatan primer.
“Kami melihat Klungkung sebagai daerah yang serius dan tertata dalam upaya menurunkan stunting. Kami sedang menyiapkan pelatihan untuk dokter umum puskesmas mengenai pertumbuhan dan pengukuran kesejahteraan janin dalam kandungan, dan Klungkung akan menjadi salah satu wilayah yang dilibatkan sejak tahap awal,” ungkap Prof. Dante.
Terkait penguatan sumber daya manusia medis di daerah, ia juga menyampaikan dukungan terhadap penempatan dokter spesialis melalui mekanisme program pendidikan dokter spesialis (PPDS).
Baca Juga: Brida Buleleng Susun "Roadmap" Komoditas Kopi
“Kami akan meminta kepada Universitas Udayana dan RSUP Prof. Ngoerah untuk bisa menempatkan PPDS tahap akhir di RS Gema Santi. Ini penting, terutama untuk spesialis dasar yang masih sangat terbatas di wilayah tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Klungkung, I Made Satria menyampaikan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mendukung program-program prioritas bidang kesehatan, terutama yang berkaitan dengan penurunan stunting dan peningkatan mutu layanan kesehatan dasar.
“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan Kemenkes yang selama ini telah memberikan perhatian pada Klungkung, termasuk menjadikan kami lokus pembelajaran nasional penurunan stunting dan pemberian insentif fiskal tahun 2024 lebih dari Rp6,5 miliar,” kata Satria.
Baca Juga: Menkeu Sampaikan Delapan Strategi Pendukung Agenda Pembangunan
Ia juga memaparkan capaian sektor kesehatan di Klungkung, termasuk keberhasilan dalam menekan angka stunting secara signifikan.
“Kabupaten Klungkung berhasil mencapai angka stunting di bawah 5 persen pada 2023, jauh di bawah target nasional. Ini berkat kerja keras para tenaga kesehatan dan dukungan masyarakat. Ke depan, kami berkomitmen mengoptimalkan upaya agar Klungkung bisa menjadi kabupaten zero stunting sebagai bagian dari visi kami di bidang kesehatan,” lanjutnya.
Dia juga menyampaikan sejumlah agenda penguatan layanan kesehatan, termasuk rencana lanjutan rehabilitasi tiga Pustu ILP pada 2025 dan pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) senilai Rp12,5 miliar.
Baca Juga: Menkeu Sampaikan KEM-PPKF 2026, Ini Gambarannya
Selain itu, ia mengharapkan dukungan Kemenkes dalam mempercepat persetujuan pengadaan alat kesehatan melalui proyek SOPHI dan INPULs.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengusulkan pembangunan puskesmas keempat di Nusa Penida untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan.
Baca Juga: Kemenkop Gandeng PP Aisyiyah untuk Perkuat Kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih
“Semoga juga usulan untuk membangun puskesmas keempat di Nusa Penida dapat dibantu pada tahun 2027 atau 2028, agar masyarakat di wilayah yang masih jauh dari akses Puskesmas bisa mendapatkan layanan yang lebih dekat dan cepat,” harap Satria. (*)