Tabanan, warnaberita.com - Pemerintah Desa Wanasari menggelar rapat penting yang membahas penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan analisis kegiatan ketahanan pangan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Rapat yang diselenggarakan di ruang pertemuan Kantor Desa Wanasari ini menjadi titik awal langkah strategis pemerintah desa dalam mengembangkan sektor peternakan babi sebagai tulang punggung program ketahanan pangan lokal.
Dipimpin langsung oleh Perbekel Desa Wanasari, I Gede Ketut Agus Suparsa, kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, mulai dari perangkat desa, Ketua Tim Pelaksana Kegiatan beserta anggotanya, staf teknis dari Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan bidang peternakan, hingga sejumlah warga yang direncanakan menjadi calon pengelola unit usaha BUMDes. Suasana rapat berlangsung dinamis, penuh diskusi konstruktif yang mengarah pada perumusan strategi implementatif di lapangan.
Baca Juga: Pemkab Tabanan Mulai Pasang Internet Gratis di 463 Lokasi
Dalam pembahasannya, peserta rapat menyoroti sejumlah aspek teknis dan strategis, di antaranya adalah pemilihan bibit babi unggul, sistem pemberian pakan yang berkelanjutan dan efisien, serta pembangunan kandang yang sesuai dengan standar kebersihan dan kenyamanan. Tak kalah penting, pengelolaan limbah ternak juga menjadi fokus utama guna memastikan kegiatan peternakan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan serta dapat mendukung sistem pertanian terpadu.
Pihak dari Dinas Pertanian memberikan paparan teknis mengenai pentingnya penerapan prinsip Good Farming Practices (GFP). Selain itu, mereka juga menekankan bahwa sektor peternakan babi sangat potensial untuk dikembangkan sebagai unit usaha produktif dalam struktur BUMDes, dengan prospek ekonomi yang menjanjikan bagi masyarakat desa.
Dalam sambutannya, Perbekel I Gede Ketut Agus Suparsa menyampaikan bahwa pembangunan desa harus dimulai dari penguatan kapasitas kelembagaan dan pemanfaatan potensi lokal. Ia menegaskan bahwa program ini bukan sekadar upaya ekonomi, namun bagian dari misi besar menuju kemandirian desa.
Baca Juga: Pemkab Tabanan Gencarkan Sidak Duktang, 115 Orang Diperiksa di Kecamatan Kediri
“Kami berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan program-program yang memberdayakan masyarakat. Penguatan kelembagaan desa dan pemanfaatan potensi lokal merupakan kunci utama dalam menciptakan kemandirian desa, khususnya dalam hal ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi warga,” ujarnya.
Rapat ini menjadi tonggak awal menuju pelaksanaan kegiatan yang lebih konkret. Dengan kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan dinas terkait, diharapkan program peternakan babi melalui BUMDes ini mampu menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan serta mampu menjawab tantangan ketahanan pangan di tingkat desa.(*)