Monday, November 10, 2025
HomeBALITabananNy. Rai Wahyuni Sanjaya Tekankan Implementasi 6 SPM Lewat Lomba Posyandu 2025...

Ny. Rai Wahyuni Sanjaya Tekankan Implementasi 6 SPM Lewat Lomba Posyandu 2025 di Tabanan

Tabanan, warnaberita.com – Ketua Tim Pembina Posyandu sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, memimpin langsung Penilaian Final Lomba Posyandu Tahun 2025 Tingkat Kecamatan di Kabupaten Tabanan.

Kegiatan ini dilaksanakan di dua wilayah, yakni Kecamatan Selemadeg Timur dan Kecamatan Penebel, pada Selasa (28/10/25).

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat implementasi Posyandu dengan Enam Standar Pelayanan Minimal (6 SPM) yang kini menjadi dasar pelayanan masyarakat di tingkat desa.

Roadshow penilaian dimulai di Posyandu Anggrek 2, Banjar Dinas Serampingan Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, dan dilanjutkan ke Posyandu Anggrek, Banjar Dinas Penatahan, Desa Penatahan, Kecamatan Penebel. Hadir dalam kesempatan tersebut perangkat daerah terkait, unsur Forkopimcam Seltim dan Penebel, tim penilai Posyandu Kabupaten Tabanan, serta pengurus TP PKK Kabupaten Tabanan.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penilaian awal Lomba Posyandu Tingkat Kecamatan yang telah berlangsung pada 17–24 Oktober 2025. Dari ratusan peserta, tiga Posyandu terbaik berhasil melaju ke tahap akhir untuk dinilai langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan. Ajang ini bukan sekadar lomba, tetapi juga menjadi sarana evaluasi penerapan sistem 6 SPM secara nyata di masyarakat.

Dalam kunjungannya, Ny. Rai Wahyuni, yang juga menjabat sebagai Duta PSBS (Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber), turut mensosialisasikan pembuatan dan pemanfaatan lubang biopori kepada warga. Ia menyerahkan alat pembuat lubang biopori dan memberikan contoh langsung di pekarangan rumah warga Desa Megati. Hal serupa juga dilakukan di Desa Penatahan, dengan menyerahkan alat kepada Rida Wijayanti, warga Banjar Penatahan. Edukasi ini bertujuan mendorong masyarakat mengelola sampah organik dari sumbernya sekaligus memperbaiki daya serap air di lingkungan rumah tangga.

Baca Juga  Pemkab Tabanan Warnai Kota dengan Semangat Gotong Royong

Di sela-sela kegiatan, Bunda Rai menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader dan masyarakat Desa Megati serta Penatahan yang berhasil menerapkan enam standar pelayanan dengan baik.

“Lomba Posyandu dengan 6 SPM ini menjadi indikator penting kemajuan pelayanan masyarakat di tingkat desa. Dari 832 Posyandu di Tabanan, Desa Megati mampu masuk tiga besar. Artinya, desa ini telah sukses mengimplementasikan enam standar pelayanan yang mencakup bidang kesehatan hingga sosial kemasyarakatan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Posyandu kini tidak lagi sekadar tempat layanan kesehatan, melainkan telah bertransformasi menjadi wadah aspirasi lintas bidang.

“Sekarang Posyandu bukan hanya tempat menimbang bayi, tetapi juga wadah masyarakat menyampaikan keluhan di bidang pendidikan, sosial, hingga infrastruktur. Transformasi ini luar biasa karena pemerintah memberi ruang lebih luas bagi masyarakat,” tambahnya.

Ny. Rai Wahyuni juga menyoroti semangat kader Posyandu yang telah memahami sistem baru.

“Tugas kader bukan menyelesaikan masalah, tetapi mencatat dan menyalurkan. Catatan disampaikan ke Perbekel, Camat, hingga Kabupaten agar OPD terkait bisa menindaklanjuti. Sistem ini membangun alur komunikasi yang efektif antara masyarakat dan pemerintah,” jelasnya.

Menariknya, masyarakat Desa Megati menampilkan inovasi bernama “Serdadu Balok” (Serentak Datang ke Posyandu Hijau dengan Dukungan Bahan Pangan Lokal). Program ini mengusung konsep makanan bergizi berbasis bahan alami seperti pandan, kayu manis, dan sayuran hijau dari lingkungan sekitar. Inovasi ini menunjukkan kreativitas warga dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk menunjang kesehatan keluarga.

Kunjungan berlanjut ke Kecamatan Penebel. Di sana, Bunda Rai kembali menekankan pentingnya sosialisasi berkelanjutan tentang Posyandu 6 SPM.

“Program ini masih baru, jadi perlu terus disosialisasikan agar masyarakat paham bahwa Posyandu sekarang sudah berbeda. Tidak hanya mengurus anak-anak dan balita, tapi juga menjadi tempat penyampaian aspirasi di berbagai bidang,” terangnya.

Baca Juga  Upacara Hari Pahlawan di Tabanan Jadi Momentum Menyalakan Semangat Perjuangan dan Pengabdian Tanpa Batas

Ia berharap semangat kader tidak berhenti pada lomba, tetapi menjadi budaya kerja berkelanjutan setiap bulan.

“Pesan saya, semangat ini jangan berhenti di lomba saja. Lanjutkan secara rutin agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. Terima kasih kepada Perbekel dan kader yang menjadi ujung tombak program ini,” tegas Bunda Rai.

Menurutnya, perubahan paradigma ini harus terus dijaga agar Posyandu tidak hanya menjadi formalitas bulanan, tetapi berkembang menjadi pusat komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah daerah, kader, dan masyarakat desa, Posyandu di Kabupaten Tabanan kini memasuki babak baru sebagai pilar utama pelayanan masyarakat berbasis partisipasi dan inovasi lokal.(*)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Paling Popular

Komentar Terbaru