Buleleng, warnaberita.com - Pemerintah Kabupaten Buleleng berencana mengoptimalkan pelayanan kegawatdaruratan melalui integrasi aplikasi layanan darurat 112.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG, saat menerima audiensi dari PT. Jasnita Telekomindo, Tbk. di Buleleng Command Center (BCC), Dinas Kominfosanti Buleleng, Senin (26/5). Turut hadir dalam pertemuan ini, Sekretaris Daerah Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd., serta Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng, Gede Sugiartha.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sutjidra menyampaikan apresiasinya atas inisiatif PT. Jasnita dalam mendukung pembentukan pusat layanan darurat 112 di Kabupaten Buleleng. Namun demikian, ia menegaskan pentingnya pembahasan lebih lanjut dengan jajaran Pemkab Buleleng dan instansi vertikal lainnya seperti Kepolisian dan PLN.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis di Buleleng, 1.844 Siswa Jadi Penerima Manfaat
“Pelayanan 112 harus berjalan 24 jam non-stop dan harus bisa menjawab semua bentuk kegawatdaruratan masyarakat, termasuk ketika terjadi pemadaman listrik. Karena itu, kami akan libatkan instansi vertikal agar koordinasi lintas sektor berjalan baik,” jelasnya.
Terkait PT. Jasnita yang merupakan salah satu pemenang vendor nasional dalam program Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, Bupati Sutjidra menyampaikan akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali agar sistem layanan 112 terintegrasi secara regional. Tujuannya, agar layanan tetap bisa diakses masyarakat Buleleng meski sedang berada di luar daerah.
“Prinsipnya, sarana dan prasarana di Dinas Kominfosanti sudah lengkap. Tinggal kami lengkapi di OPD lain. Kami juga mendapat dukungan pelatihan gratis selama satu tahun dari PT. Jasnita untuk SDM di dinas terkait,” tambahnya.
Baca Juga: Brida Buleleng Susun "Roadmap" Komoditas Kopi
Sementara itu, Sr. Account Manager PT. Jasnita Telekomindo, David Kristianto, menyampaikan bahwa audiensi ini merupakan bagian dari program nasional, di mana pihaknya sebagai salah satu dari empat vendor terpilih memiliki kewajiban memperkenalkan aplikasi 112 ke seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Menurut David, keunggulan layanan 112 terletak pada kemudahannya diakses tanpa biaya, bahkan tanpa memerlukan SIM card. “Layanan ini sangat relevan untuk berbagai kondisi darurat seperti kebakaran, kecelakaan, kerusuhan, hingga situasi medis kritis,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa layanan 112 mendukung visi Smart City yang tengah dijalankan Pemkab Buleleng, khususnya pada pilar smart governance dan smart living. “Kami melihat Buleleng sangat siap. Tinggal bagaimana proses sinergi dan percepatan implementasinya,” pungkas David.
Baca Juga: Buleleng Siap Dukung Transformasi Posyandu Jadi Pusat Pelayanan Dasar Masyarakat
Dengan adanya perencanaan matang dan sinergi lintas sektor, diharapkan layanan 112 dapat segera diimplementasikan secara optimal demi keamanan dan kenyamanan warga Buleleng.(*)