Jakarta (warnaberita.com) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyambut baik inisiatif Menteri Agama RI sekaligus Amiratul Hajj, Nasaruddin Umar, yang menyatakan berencana menambahkan lebih banyak Amiratul Hajj dari kalangan ulama perempuan.
"Kami melihat bahwa pembimbing ibadah untuk perempuan jumlahnya masih belum maksimal. Tentu ini kabar baik, khususnya bagi calon jemaah haji perempuan, sehingga pelayanan haji menjadi lebih ramah terhadap perempuan," ujar Menteri PPPA, Arifah Fauzi, yang juga menjadi satu-satunya Amiratul Hajj atau pemimpin misi haji perempuan Indonesia untuk pelaksanaan ibadah haji 1446 H/2025.
Menteri PPPA berharap pembimbing dan petugas haji perempuan jumlahnya akan bertambah pada penyelenggaraan ibadah haji tahun-tahun mendatang.
Baca Juga: Juni Ini, Indonesia Gelar Konferensi Infrastfuktur Internasional
"Mudah-mudahan tahun depan, di tahun-tahun yang akan datang, bisa disesuaikan jumlah pembimbing atau petugas haji untuk jemaah perempuan," kata Menteri PPPA.
Sebagai Amiratul Hajj, Menteri PPPA akan memantau secara langsung pelaksanaan layanan dan perlindungan bagi jemaah perempuan mulai dari akomodasi, pendampingan, hingga penanganan dalam situasi darurat. Kementerian PPPA akan bersinergi erat dengan Kementerian Agama, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), serta otoritas Arab Saudi untuk memastikan seluruh aspek kebutuhan perempuan terpenuhi secara menyeluruh.
"Lebih dari 55% jemaah haji Indonesia setiap tahunnya adalah perempuan. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan layanan berbasis gender menjadi sangat penting. Banyak dari mereka adalah lansia yang membutuhkan perhatian dan pendekatan khusus, baik secara fisik maupun emosional,"imbuh Menteri PPPA.
Baca Juga: Pelantikan 3.926 PPPK di Kota Denpasar, Momen Bersejarah di Hari Lahir Pancasila
Menteri PPPA menyatakan bahwa penunjukannya sebagai Amiratul Hajj merupakan bentuk perhatian pemerintah untuk memastikan jemaah haji Indonesia, khususnya perempuan, merasa aman dan nyaman serta mendapatkan layanan terbaik selama menjalankan ibadah.
"Kehadiran Amiratul Hajj dan pembimbing ibadah perempuan akan membuat jemaah perempuan merasa lebih nyaman. Mereka dapat menyampaikan kebutuhan, keluhan, dan pertanyaan pribadi tanpa rasa sungkan" tutur Menteri PPPA.
Sebelumnya, Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, usai Rapat Koordinasi Amirul Hajj di Kantor Urusan Haji, Jeddah, Jumat (30/5), menyatakan akan merekrut lebih banyak lagi ulama perempuan sebagai Amiratul Hajj. Hal ini dinilai penting karena ada hal-hal pribadi dan pengalaman hidup perempuan yang kurang nyaman ditanyakan kepada ulama laki-laki.
Baca Juga: Jembrana Siapkan Enam Dapur MBG Baru untuk Layani 20.000 Siswa
"Karena persoalan fikih haji paling banyak berkaitan dengan perempuan, termasuk apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hal-hal yang sangat privat itu tak mungkin ditanyakan kepada ulama pria, karena jemaah haji banyak yang perempuan," ujar Menteri Agama, Nasaruddin Umar. (*)