Calon Jemaah Haji Didominasi Lansia dan Miliki Komorbid, Ini Kebijakan Strategis Kemenkes

Oleh Embun BeningSaturday, 19th April 2025 | 05:03 WIB
Calon Jemaah Haji Didominasi Lansia dan Miliki Komorbid, Ini  Kebijakan Strategis Kemenkes
Kementerian Kesehatan mengusung empat kebijakan strategis dalam penyelenggaraan layanan kesehatan haji tahun ini. (warnaberita.com/biro komunikasi kemenkes ri)

Jakarta, warnaberita.com - Kementerian Kesehatan mencatat bahwa profil kesehatan jemaah haji Indonesia pada tahun 2023–2024 didominasi oleh kelompok lanjut usia (lansia) berusia di atas 60 tahun, yakni sebesar 44% pada tahun 2023 dan 37% pada tahun 2024. 

Selain itu, mayoritas jemaah haji tahun 2024 memiliki riwayat penyakit penyerta (komorbid), mencapai 73%.

“Secara umum, tidak banyak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sekitar 72% jemaah haji Indonesia memiliki penyakit penyerta. Selama periode 2018–2024 (dikecualikan data masa pandemi COVID-19 2020-2022), penyakit pneumonia dan serangan jantung merupakan risiko kesehatan utama bagi jemaah di Arab Saudi,” ungkap Liliek Marhaendro Susilo, Kepala Pusat Kesehatan Haji, saat Bimbingan Teknis Terintegrasi Tenaga PPIH Arab Saudi Tahun 1446H/2025M yang dilaksanakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, belum lama ini.

Baca Juga: Kulit Kepala Berminyak? Ini Cara Mengatasinya

Liliek juga menyampaikan bahwa data pelayanan kesehatan kloter tahun 2023–2024 menunjukkan tingginya angka kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), serta meningkatnya kewaspadaan terhadap pneumonia, khususnya pada jemaah lansia dan penderita komorbid.

“Selain penyakit, data hari terakhir (H-73) penyelenggaraan Haji Tahun 2024 menunjukkan terdapat 461 jemaah yang wafat di tahun itu, penyebab kematian tertinggi adalah penyakit jantung (37,9%). Sebanyak 80,5% dari total kematian tersebut merupakan jemaah berusia 60 tahun ke atas,” lanjutnya.

Sejalan dengan tema Haji 1446H/2025M, yakni “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas”, Kementerian Kesehatan mengusung empat kebijakan strategis dalam penyelenggaraan layanan kesehatan haji tahun ini.

Baca Juga: Diduga Terjatuh dari Jukung, Seorang Pemancing Asal Rusia Belum Ditemukan

Pertama, melakukan penguatan pembinaan kesehatan jemaah haji melalui pembinaan kesehatan di masa tunggu dengan skrining kesehatan; pembinaan kesehatan terintegrasi dengan lintas program terkait di lingkungan Kemenkes; penyiapan materi standar pembinaan di Indonesia dan Arab Saudi; pembinaan kesehatan terpadu dengan lintas sektor terkait, organisasi profesi, KBIH, dan ormas lainnya.

Kedua, melaksanakan penguatan pemeriksaan kesehatan jemaah haji yang terstandardisasi berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/508/2024 tentang Standar Teknis Pemeriksaan Kesehatan dalam rangka Penetapan Status Istitaah Kesehatan Jemaah Haji melalui peningkatan kapasitas dan sertifikasi tim pemeriksa kesehatan provinsi dan kabupaten/kota; serta penguatan istitaah kesehatan haji di dalam Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat dan Siskohatkes).

Ketiga, mengembangkan Siskohatkes dengan pengintegrasian Siskohatkes dengan Satu Sehat untuk mengidentifikasi data riwayat kesehatan jemaah haji melalui RME (Rekam Medik Elektronik), serta pengintegrasian dengan International Patient Summary untuk akses data riwayat kesehatan jemaah haji oleh fasyankes Arab Saudi, dan pengembangan dalam penetapan status istitaah kesehatan jemaah haji.

Baca Juga: Oknum Dokter Terlibat Pelecehan Seksual, Wamenkes: Mencederai Sumpah Dokter

Terakhir, menguatkan pelayanan kesehatan haji di Arab Saudi dengan penguatan peran pos kesehatan satelit di setiap hotel di Makkah, menempatkan dokter spesialis dan tenaga promkes di setiap sektor, serta melakukan pengadaan alat kesehatan untuk meningkatkan kualitas layanan di KKHI diantaranya X-Ray Mobile, Ekokardiogram, Elektrokardiogram, dan Sanitasi Kit). (*)

Terkini

Mangkal di "Traffic Lights" Simpang Tohpati, Empat Gepeng Diamankan
Mangkal di "Traffic Lights" Simpang Tohpati, Empat Gepeng Diamankan
DENPASAR | in 6 hours
"Mungkin Kita Perlu Waktu" Ingatkan Pentingnya Ngobrol dengan Keluarga
"Mungkin Kita Perlu Waktu" Ingatkan Pentingnya Ngobrol dengan Keluarga
HIBURAN | in 6 hours
Pemda Diminta Gercep Siapkan Sekolah Rakyat
Pemda Diminta Gercep Siapkan Sekolah Rakyat
PENDIDIKAN | in 5 hours
Pagar Laut di Perairan Tangerang dan Bekasi Masih Berdiri, Legislator Soroti Kurang Tegasnya Pemerintah
Pagar Laut di Perairan Tangerang dan Bekasi Masih Berdiri, Legislator Soroti Kurang Tegasnya Pemerintah
NASIONAL | in 4 hours
Berwisata Peringati "Earth Day," Kunjungi 5 Destinasi Ramah Lingkungan di Indonesia Ini
Berwisata Peringati "Earth Day," Kunjungi 5 Destinasi Ramah Lingkungan di Indonesia Ini
DTW | in 3 hours
Merger XL Axiata dan Smartfren Disahkan, Ini Permintaan Pemerintah
Merger XL Axiata dan Smartfren Disahkan, Ini Permintaan Pemerintah
TELCO | in 2 hours
Agar Tak Hanya Konsep, Kemenag Buat Peta Jalan Moderasi Beragama
Agar Tak Hanya Konsep, Kemenag Buat Peta Jalan Moderasi Beragama
NASIONAL | in 40 minutes
Ini Strategi 2025 Nusantara Infrastructure di Bisnis Tol
Ini Strategi 2025 Nusantara Infrastructure di Bisnis Tol
NASIONAL | 18 minutes ago
Hutama Karya Bakal Berlakukan Tarif Jalan Tol Junction Palembang
Hutama Karya Bakal Berlakukan Tarif Jalan Tol Junction Palembang
NASIONAL | an hour ago
Sambut Hardiknas, Ditjen Dikti Gelar Kompetisi Video Pendek Nasional
Sambut Hardiknas, Ditjen Dikti Gelar Kompetisi Video Pendek Nasional
PENDIDIKAN | an hour ago
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita