Denpasar, warnaberita.com - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster mengajak KCBI mengambil peran aktif dalam upaya pelestarian kain tradisional daerah Bali.
Ajakan itu disampaikannya saat menerima Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Provinsi Bali yang diketuai Anak Agung Sagung Inten di Gedung Jayasabha Denpasar, Senin (28/4/2025).
Ny. Putri Koster mengapresiasi keberadaan KCBI karena komunitas ini punya visi melestarikan kain tenun tradisional nusantara.
Baca Juga: Kemenpora Komit Terapkan Good Governance
"Akan lebih bagus kalau KCBI fokus pada pelestarian kain tenun tradisional di daerah masing-masing. Contohnya, yang dari Bali selalu mengenakan kain tenun tradisionalnya pada setiap acara KCBI," ujar perempuan yang akrab disapa Bunda Putri ini.
KCBI di tiap daerah bertanggung jawab menjaga pulaunya masing-masing.
Ia berpendapat, hal ini penting untuk menepis anggapan kalau kain tenun tradisional di Indonesia hanya batik.
Baca Juga: Pansel Pemilihan Calon Wakil Ketua LPS Diumumkan
Perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua TP PKK Bali ini mengingatkan situasi saat ini tidak sedang baik-baik saja.
Keberadaan kain tenun tradisional Bali yaitu endek dan songket menghadapi ancaman serius.
Hasil penelitian mengungkap bahwa 83 persen kain endek yang dipasarkan di Bali diproduksi di Troso.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Bali Jadi Tuan Rumah IFSC World Cup 2025
Selain bisa mengancam upaya pelestarian karena kainnya sudah tak diproduksi oleh perajin Bali, hal ini juga sangat merugikan secara ekonomi sementara kain songket menghadapi ancaman duplikasi motif pada kain bordir.
"Padahal kain endek dan songket Bali telah memiliki hak kekayaan intelektual komunal, yang berarti bahwa motif dan proses pembuatannya dilindungi secara hukum," imbuhnya.
Ia mengingatkan perajin bordir tak lagi menjiplak motif songket. Menurutnya, akan jauh lebih baik kalau perajin kain bordir menciptakan motif sendiri.
Baca Juga: Pemkab Badung Genjot Proyek Jalan Pengubengan Kangin-Denpasar, Rampung Oktober 2025
Mencermati sejumlah persoalan yang dihadapi dalam pelestarian kain tenun tradisional Bali, ia sangat mengharapkan peran KCBI dalam melakukan sosialisasi dan edukasi.
Sebagai komunitas yang mewadahi para pencinta kain nusantara, KCBI Bali diminta ada di garda terdepan.
Selain memahami cara penggunaannya, anggota KCBI diminta melengkapi diri dengan pemahaman tentang perawatan dan sejarah kain tradisional.
Baca Juga: Sosialisasi Pemilu dan Pemilihan, Ini Sasaran Bawaslu Badung
Ketua KCBI Provinsi Bali Anak Agung Sagung Inten menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya pelestarian budaya, khususnya kain tenun tradisional.
Komitmen tersebut diaktualisasikan melalui kecintaan mengenakan kain dalam berbagai kegiatan.
"Kami siap menjadi bagian dari program Dekranasda Bali," ungkapnya. (*)