Badung, warnaberita.com - Dalam rangka memperingati Hari Teh Internasional yang jatuh setiap tanggal 21 Mei, Savis Tea secara resmi meluncurkan produk terbarunya, Bali Series Collection, dalam sebuah acara eksklusif di The Mulia Resort & Villas, Nusa Dua, Bali, Rabu (21/5).
Peluncuran ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan kekayaan rasa teh Indonesia kepada pasar global.
Novi, Head Manager Savis Tea, menjelaskan bahwa Bali Series adalah representasi dari delapan destinasi wisata ikonik di Bali yang dituangkan dalam delapan varian teh. Mulai dari Lovina Lagoon yang memadukan bunga telang dan serai untuk merepresentasikan udara segar pantai Lovina, hingga Sanur Paradise yang menggabungkan green tea dan melati sebagai bentuk nostalgia akan ketenangan pantai Sanur.
Baca Juga: Tengkleng, Kuliner Khas Solo yang Lahir di Masa Penjajahan
“Harapannya, Bali Series ini bukan hanya bisa menjadi oleh-oleh khas bagi wisatawan, tapi juga membawa teh lokal Indonesia ke panggung internasional. Saat ini, pasar teh premium masih dikuasai oleh merek luar. Inilah waktu kita membalikkan arah,” ungkap Novi.
Lebih dari sekadar minuman, Savis Tea menjadikan teh sebagai media untuk bercerita tentang kekayaan alam, budaya, dan pengalaman rasa. Dengan lebih dari 50 varian, Savis secara konsisten merilis produk baru setiap tiga bulan untuk menyesuaikan dengan musim, seperti spring, summer, atau winter. Strategi ini memungkinkan adaptasi rasa dengan kondisi cuaca dan preferensi pasar global.
Produk Savis berasal dari berbagai perkebunan terbaik di Indonesia. “Setiap daerah punya karakter rasa unik. Misalnya, untuk varian English Breakfast, kami memadukan daun teh dari tiga kebun berbeda untuk mendapat rasa dan aroma yang seimbang,” lanjut Novi. Pabrik utama Savis berlokasi di Solo, sementara bahan bakunya dikurasi dari seluruh nusantara.
Baca Juga: Sepuluh Kuliner Malam di Pulau Dewata
Acara peluncuran ini tak hanya menyajikan teh, tapi juga mengedukasi pengunjung lewat sesi tea blending, pairing, hingga pembuatan mocktail berbasis teh. “Kami ingin menunjukkan bahwa teh bisa lebih dari sekadar minuman panas atau dingin. Bisa menjadi cocktail, mocktail, bahkan wine-tea,” katanya.
Ketua DPP Indonesian Food & Beverage Executive Association (IFBEC) Bali, Ketut Darmayasa, turut mendukung peluncuran ini.
“Teh sekarang sudah menjadi bagian dari kreasi bar. Banyak hotel dan restoran di Bali mulai memanfaatkan teh lokal sebagai bahan dasar cocktail atau mocktail. Savis adalah contoh bagaimana produk lokal bisa tampil elegan dan setara dengan produk impor,” ungkapnya.
Baca Juga: Warung Mek Samprig, Kuliner Legendaris di Karangasem Selalu Ludes
Bali menyumbang sekitar 30–40% pasar nasional untuk Savis. Menurut Novi, ini menunjukkan betapa besarnya potensi teh lokal jika dikelola dengan strategi yang tepat dan branding yang kuat.
Dengan permintaan wisatawan yang semakin selektif dan mencintai produk autentik, Bali Series Collection membawa harapan baru. Harapan bahwa teh Indonesia tak hanya menjadi minuman, tapi juga pengalaman budaya yang dibawa pulang dalam setiap tegukan.(*)