Jakarta, warnaberita.com - Komitmen Indonesia untuk membantu Palestina semakin nyata dengan terjalinnya kolaborasi erat antara Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI dengan 126 lembaga dan organisasi masyarakat peduli Palestina.
Pada pertemuan yang ketiga kalinya, yang juga dihadiri Duta Besar Palestina, di Gedung Nusantara, Senayan Jakarta, Selasa (20/5), Ketua BKSAP Mardani Ali Sera menegaskan kesatuan elemen bangsa dalam menyuarakan dan mewujudkan kemerdekaan Palestina serta meringankan beban kemanusiaan di sana.
Meski sebelumnya delegasi Indonesia hanya diizinkan melalui Ben Gurion, Israel, dan Yerusalem, upaya untuk memperoleh izin masuk langsung ke Jalur Gaza terus diurus.
Baca Juga: Indonesia-Thailand Tandatangani MoU Bidang Kesehatan
Hal ini penting agar amanah bantuan dari masyarakat Indonesia dapat disampaikan langsung kepada warga Gaza. Mardani menegaskan BKSAP siap memfasilitasi agar lembaga-lembaga di Indonesia dapat hadir di Gaza.
Sebagai wujud konkret, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) misalnya berencana mengirimkan Emergency Medical Team (EMT) ketiga pada bulan Juni atau Juli mendatang.
Tim beranggotakan sekitar 10 orang ini akan merekrut dokter spesialis secara sukarela, dengan penekanan pada kesiapan mental dan fisik mengingat ketidakpastian di lapangan.
Baca Juga: Tangkis Hoaks, KIM Desa Dajan Peken Bangun Desa Cerdas
BSMI juga akan menyalurkan bantuan material dalam skala besar, seperti makanan dan obat-obatan, bekerja sama dengan Rahma.
Baznas sebagai salah satu mitra utama menyampaikan apresiasi tinggi atas kolaborasi ini.
Baznas telah memberikan beasiswa bagi warga Palestina yang menempuh pendidikan spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan tengah menggalang kurban untuk masyarakat Palestina.
Baca Juga: Waspada, Covid-19 Kembali Merebak di Luar Negeri
Selain itu, Baznas juga bekerja sama dengan rumah sakit di Mesir dan Yordania untuk memfasilitasi tindak lanjut bagi warga Palestina di sana.
Sementara itu, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri, Bapak Nurdani, menegaskan bahwa kolaborasi ini menunjukkan persatuan bangsa Indonesia dalam membantu Palestina, yang merupakan amanat konstitusi.
Upaya diplomatik, baik bilateral maupun multilateral, akan terus dimaksimalkan untuk mendorong kemerdekaan Palestina dan mengatasi isu kemanusiaan.
Baca Juga: Indonesia Siap Tingkatkan Kerja Sama dan Kontribusi dalam Saintek
Dari sisi keagamaan, Sudarnoto dari MUI menyatakan bahwa Majelis Ulama Indonesia berkomitmen penuh mendukung Palestina, selaras dengan UUD 1945 dan sebagai mitra pemerintah.
Pembelaan kemanusiaan ini juga dianggap sebagai kewajiban keagamaan, khususnya melihat genosida dan penindasan yang terus terjadi.
Organisasi kemanusiaan lain, MER-C, yang identik dengan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, juga menyampaikan komitmennya untuk terus mengirimkan tim medis dan berharap dapat membangun kembali serta menambah kapasitas rumah sakit tersebut yang sempat mengalami serangan. Mereka menekankan bahwa rumah sakit tersebut adalah milik seluruh warga negara Indonesia.
Baca Juga: Wamen Fauzan: Kita Perlu Hightech dan Highethics
Mendampingi Mardani, dalam agenda tersebut, Anggota DPR Syahrul Aydin Mazat, menyatakan bahwa kegiatan yang diinisiasi BKSAP ini akan menguatkan hubungan kedua negara dan memudahkan aktivitas NGO dalam menyalurkan bantuan.
Menutup pernyataannya, Mardani menekankan bahwa perjalanan menuju kemerdekaan Palestina masih panjang, dan kekejaman Zionis Israel terus terjadi. Namun, keyakinan akan kemerdekaan Palestina dan kehadiran Indonesia sebagai pendukung akan selalu menjadi bukti negara yang baik dan melaksanakan amanat konstitusi.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada 126 Lembaga Kemanusiaan dan Ormas yang terlibat. "Yakinlah Palestina selalu ada di hati kami dan kami akan terus berjuang untuk memerdekakan Palestina karena Indonesia punya hutang. Palestina di antara negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Dan sekarang kita harus balas hutang itu dengan bantuan penuh kepada Palestina," harapnya. (*)