Ogan Ilir, warnaberita.com - Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan, pada Rabu (23/4).
Gerina merupaka sebuah gerakan kolaboratif untuk membangkitkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menanam, menumbuhkan, dan memanen tanaman pangan.
Presiden Prabowo menekankan bahwa tidak ada negara yang bisa hidup tanpa adanya pangan.
Baca Juga: Mempertahankan Stabilitas dan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi, BI-Rate Tetap 5,75%
Untuk itu, Presiden mengapresiasi partisipasi aktif berbagai pihak turut mewujudkan dan memastikan ketahanan pangan nasional terpenuhi, salah satunya inisiasi dari Ustaz Adi Hidayat pada Gerina.
“Apa yang dirintis oleh Ustaz Adi Hidayat dan tokoh-tokoh seperti Setiawan Ichlas, kawan saya lama ini beliau, ini membahagiakan. Jadi inovasi, improvisasi, riset, teknologi ini yang akan membawa Indonesia menjadi negara yang berhasil. Apa yang dirintis di sini menjadi contoh dan saya percaya banyak seperti ini yang mungkin perlu kita beri kesempatan untuk berkembang dan tumbuh,” kata Presiden dikutip dari laman Setkab.
Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan perlu adanya kolaborasi sejumlah pihak untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Baca Juga: Olahraga Combat Sudah Mendapatkan Tempat di Hati Anak Muda dan Masyarakat Indonesia
Menurutnya, perlu ada kebersamaan yang menyatu antara pemerintah dengan rakyat untuk membangun kesadaran bahwa ketahanan pangan itu bagian yang penting untuk stabilitas negeri.
“Oleh karena itu, ketika pemerintah sudah memiliki programnya, sudah memiliki rancang bangun dan visinya, maka dari rakyat mempersamai sehingga terjadi akselerasi dan membangun kesadaran,” ucap Ustaz Adi Hidayat.
Melalui Gerina ini, dua program penanaman tanaman pangan telah dikembangkan dan diperkenalkan kepada Presiden Prabowo. Ada Si Opung atau solusi olah padi terapung yang memanfaatkan kolam air untuk menanam padi.
“Jadi yang tidak punya tanaman darat, dia punya kolam atau dia ingin bikin di samping rumahnya, itu bisa dirakitkan dengan biaya yang jangkau, kemudian bisa diolah dan bisa panen,” lanjutnya.
Program kedua dinamakan Si Cepot yakni solusi cepat panen via pot yang telah dilakukan riset untuk menanam tanaman sawah.
Tidak hanya itu, media pot juga dapat dimanfaatkan untuk menanam bahan pangan lainnya seperti cabai dan kentang.
Baca Juga: Pala Papua Diburu Industri Parfum Dunia Berkat Perempuan Adat
“Dari tanaman sawah, kita riset dengan pot. Potnya kemudian kita riset bentuknya, gramasinya, volumenya. Dan kalau kita bisa susun satu keluarga, bisa simulasi 5 orang, kebutuhan makannya x sekian, itu dengan tanam pot itu 3x musim, dia bisa sampai nabung 100-300 ribu dibandingkan beli secara biasa,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Pada kesempatan tersebut, Presiden juga melakukan peninjauan langsung ke area riset metode penanaman yang menampilkan berbagai teknik tanam modern.
Baca Juga: BD dan RSK Dharmais Perkuat Upaya Perluasan Skrining Kanker Serviks
Dengan semangat kolektif dan gotong royong, Program Gerina diharapkan dapat menciptakan dampak jangka panjang bagi ketahanan pangan nasional. (*)