Tuesday, November 11, 2025
HomeBALIBadungIda Cokorda Mengwi XIII Lepas Kijang untuk Pelestarian Alam

Upacara Wana Kerthi di Pura Pucak Mangu

Ida Cokorda Mengwi XIII Lepas Kijang untuk Pelestarian Alam

Badung, warnaberita.com – Suasana khidmat menyelimuti areal Pura Penataran Pucak Mangu, Banjar Tinggan, Kabupaten Badung, Selasa (4/11/25).

Umat Hindu dari berbagai wilayah berkumpul melaksanakan Parikrama Wana Kerthi, sebuah upacara suci yang mengandung makna pelestarian alam dan keseimbangan semesta.

Upacara ini dipimpin langsung oleh Ida Cokorda Mengwi XIII, selaku Pengerajeg Karya Pujawali Pura Penataran Agung Pucak Mangu. Dalam prosesi tersebut, dilakukan pelepasan beberapa satwa seperti kijang dan burung-burung ke alam bebas. Tindakan simbolis ini mencerminkan wujud nyata umat Hindu dalam menjaga harmoni dengan lingkungan sekitar.

“Kami dorong umat Hindu saling menjaga ekosistem alam. Lewat pelepasan binatang kijang dan burung-burung ini, kita bisa membantu menjaga ekosistem alam (Wana Kertih) di areal Pura Pucak Mangu,” tutupnya.

Ida Cokorda Mengwi XIII menegaskan, pelaksanaan Wana Kerthi merupakan bagian dari rangkaian Karya Agung, Padudusan Agung, Tawur Balik Sumpah, serta upacara suci lainnya yang digelar di Pura Penataran Agung Pucak Mangu. Sebelumnya, pada Sabtu (1/11/25), telah dilaksanakan Upacara Danu Kertih di Ulun Danu Beratan. Puncak kegiatan akan berlangsung saat Purnama Kelima, Rabu (5/11/25).

“Ini merupakan rangkaian dari Karya Agung, Padudusan Agung, Tawur Balik Sumpah dan upacara suci lainnya. Pelaksanaan upacara ini pada intinya adalah ngrastitiang jagat beserta isi alamnya. Tentunya agar umat memohon keselamatan, kerahajengan, dan kerahayuan,” ujar Ida Cokorda Mengwi XIII.

Mantan Bupati Badung dua periode (2005–2015) sekaligus Anggota DPD RI Utusan Bali (2019–2024) itu juga menyinggung fenomena alam yang belakangan kerap terjadi. Ia menilai bencana seperti banjir menjadi pengingat bagi manusia untuk lebih peduli terhadap alam.

“Fenomena alam ini kan sungguh memprihatinkan, seperti banjir yang ada di mana-mana. Kami secara spiritual melaksanakan upacara wana kertih ini,” tegasnya.

Baca Juga  Pemkab Badung Kembali Salurkan Bantuan Galungan

Dalam kesempatan tersebut, Ida Cokorda Mengwi XIII juga mengajak umat untuk kembali meneladani filsafat Tri Hita Karana, yakni tiga penyebab kebahagiaan hidup yang menekankan keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.

“Seperti filsafat Tri Hita Karana, kita harus lakukan itu. Saya selaku Pengerajeg Karya, melaksanakan rangkaian ngrastitiang jagat ini agar ke depannya umat Hindu secara sekala dan niskala menjaga hutan serta alam lingkungannya,” bebernya.

Upacara Wana Kerthi ini turut dipuput oleh sejumlah sulinggih, antara lain Ida Pedanda Gede Oka Watulumbang Manuaba (Griya Magelung Baha), Ida Pedanda Gede Giri Arimbawa Simpangan (Griya Simpangan Pelaga), Ida Pedanda Buddha Giri (Griya Gunung Sari Peliatan Ubud), dan Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Pancering Bhuwana.

Melalui kegiatan sakral ini, umat diharapkan terus menjaga alam sebagai bagian dari wujud bhakti dan keseimbangan semesta.(*)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Paling Popular

Komentar Terbaru