Tari Nyenuk, Tarian Sakral yang Hanya Hadir Setiap 74 Tahun di Desa Sangsit Dauh Yeh

Oleh Sedana PutraSaturday, 3rd May 2025 | 21:13 WIB
Tari Nyenuk, Tarian Sakral yang Hanya Hadir Setiap 74 Tahun di Desa Sangsit Dauh Yeh
Tari Nyenuk kembali digelar dalam rangkaian Upacara Padudusan Agung Menawa Ratna di Pura Desa/Bale Agung, Desa Adat Sangsit Dauh Yeh, Buleleng.(Humas Buleleng) (null)

Buleleng, warnaberita.com – Dalam denting gamelan yang sakral dan suasana penuh khidmat, Tari Nyenuk kembali digelar dalam rangkaian Upacara Padudusan Agung Menawa Ratna di Pura Desa/Bale Agung, Desa Adat Sangsit Dauh Yeh, Buleleng.

Tarian ini tidak hanya menjadi pertunjukan seni biasa, melainkan mengandung makna filosofis mendalam tentang keseimbangan antara alam semesta (bhuana agung) dan manusia (bhuana alit), serta hanya dipentaskan setiap 74 tahun sekali.


Bendesa Adat Sangsit Dauh Yeh, I Wayan Wisara, menyampaikan bahwa Tari Nyenuk adalah bentuk ekspresi spiritual dan wujud rasa syukur masyarakat atas perlindungan dan anugerah Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ditampilkan sebagai puncak dari rangkaian upacara, tarian ini menjadi simbol harmoni, sekaligus penutup sakral dari proses keagamaan besar tersebut.

Baca Juga: Wujud Pelestarian dan Ketahanan Ekologis, Bupati Badung Tanam Pohon Bodhi

"Tarian ini adalah cerminan dari hubungan manusia dengan alam dan Tuhan. Warna-warni busana yang digunakan para penari melambangkan unsur-unsur spiritual; merah untuk keberanian, putih untuk kesucian, kuning sebagai lambang kebijaksanaan, hitam untuk kekuatan, dan loreng sebagai simbol harmoni dalam keberagaman," ujar Wisara.

Ia juga menjelaskan bahwa tarian ini merepresentasikan manifestasi lima arah mata angin dalam kepercayaan Hindu Bali—Dewa Siwa di timur, Brahma di selatan, Mahadewa di barat, Wisnu di utara, dan pusat sebagai panca datu, yang memperkuat nilai-nilai keseimbangan dalam semesta.

Sebelum pentas, dilakukan prosesi memasar melalui bale pedanaan, sebagai simbol pentingnya sumbangsih sosial-ekonomi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam prosesi ini, masyarakat turut serta dengan membawa berbagai hasil bumi dan perlengkapan persembahan yang dibagi sesuai peran gender dan usia.

Baca Juga: Rejang Mahadewi, Tarian Wujud Ungkapan Syukur

Tak hanya berlangsung di dalam pura, tarian ini dilanjutkan dengan pawai budaya sepanjang satu kilometer mengelilingi pasar tradisional. Lelaki membawa tegen-tegenan berisi kelapa, tebu, dan umbi-umbian, sementara para wanita membawa beras, sesajen, dan bunga. 

Semua elemen masyarakat, dari anak-anak hingga lansia, turut serta, menunjukkan betapa kuatnya akar gotong royong dan pelestarian budaya di tengah arus modernitas.
Upacara ini pun dimeriahkan oleh kesenian tradisional seperti tembang dan gamelan yang menguatkan makna religius, menjadikan setiap elemen seni sebagai bagian tak terpisahkan dari ritual.

Baca Juga: Pemkab Buleleng Usulkan Penetapan Penyerahan SK PPPK Dimajukan, Ini Tanggalnya!

"Tari Nyenuk bukan hanya sebuah warisan budaya, tapi juga cermin dari nilai-nilai luhur yang terus dijaga. Ini adalah pesan yang kuat bagi generasi muda bahwa budaya bukan untuk dilupakan, melainkan untuk dirawat bersama," pungkas Wisara.(*)

Terkini

Dialog dengan Aliansi BEM, Menteri Brian Minta Mahasiswa Tingkatkan Kompetensi
Dialog dengan Aliansi BEM, Menteri Brian Minta Mahasiswa Tingkatkan Kompetensi
PENDIDIKAN | in 7 hours
Ratusan RS Pemerintah Bakal Dilengkapi Alkes Canggih
Ratusan RS Pemerintah Bakal Dilengkapi Alkes Canggih
KESEHATAN | in 6 hours
Perluas Akses Layanan Kesehatan, Pemerintah Bangun RSUD Buton Tengah
Perluas Akses Layanan Kesehatan, Pemerintah Bangun RSUD Buton Tengah
KESEHATAN | in 5 hours
Hampiri Massa Aksi, Mendiktisaintek Terima Aspirasi Mahasiswa
Hampiri Massa Aksi, Mendiktisaintek Terima Aspirasi Mahasiswa
PENDIDIKAN | in 4 hours
Kemenkes Sebut Angka Kematian Jemaah Haji 2024 Turun Setelah Lakukan Ini
Kemenkes Sebut Angka Kematian Jemaah Haji 2024 Turun Setelah Lakukan Ini
KESEHATAN | in 3 hours
Bentuk Dukungan untuk Atlet Muda, Menpora Apresiasi CNN Indonesia Gelar Kejuaraan Pencak Silat
Bentuk Dukungan untuk Atlet Muda, Menpora Apresiasi CNN Indonesia Gelar Kejuaraan Pencak Silat
OLAHRAGA | in 2 hours
Beautiverse 2025, Bali Premier's Beauty & Wellness Event, Diharapkan Angkat Produk Kesehatan Tradisional Bali
Beautiverse 2025, Bali Premier's Beauty & Wellness Event, Diharapkan Angkat Produk Kesehatan Tradisional Bali
KESEHATAN | in an hour
The Vans Old Skool Block PartyJakarta, Rayakan Keberadaan Siluet paling Ikonik bersama VOB dan Hindia
The Vans Old Skool Block PartyJakarta, Rayakan Keberadaan Siluet paling Ikonik bersama VOB dan Hindia
HIBURAN | in 14 minutes
Tingkatkan Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan Perempuan, Ini yang Akan Dilakukan Ipemi dan Kemenekraf
Tingkatkan Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan Perempuan, Ini yang Akan Dilakukan Ipemi dan Kemenekraf
MIKRO | an hour ago
Kemenekraf dan Kemkomdigi Bahas Kolaborasi Perkuat Daya Saing Industri Kreatif Digital
Kemenekraf dan Kemkomdigi Bahas Kolaborasi Perkuat Daya Saing Industri Kreatif Digital
EKONOMI | 2 hours ago
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita