BI Lakukan Intervensi di Pasar Valas, Pakar Unair Soroti Efektivitas dan Devisa

Oleh Juli AnandaTuesday, 15th April 2025 | 02:30 WIB
BI Lakukan Intervensi di Pasar Valas, Pakar Unair Soroti Efektivitas dan Devisa
Pakar ekonomi  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair) Prof. Dr. Tika Widiastuti, S.E., M.Sc. (News Unair)

Surabaya, warnaberita.com - Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang tertekan oleh dinamika global, Bank Indonesia (BI) kembali mengambil langkah intervensi di pasar valuta asing. 

Langkah ini menimbulkan diskusi luas terkait efektivitas intervensi, ketahanan cadangan devisa nasional, hingga pentingnya transparansi kebijakan moneter.

Pakar Ekonomi  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair) Prof. Dr. Tika Widiastuti, S.E., M.Sc. mengungkapkan intervensi BI ini merupakan respons atas tekanan eksternal yang semakin kuat. 

Baca Juga: Ini Lima Rute Penerbangan dari Bali dengan Trafik Tertinggi Selama Libur Lebaran

“Penguatan dolar AS didorong oleh ekspektasi bahwa suku bunga The Fed akan tetap tinggi. Ditambah lagi, ketegangan geopolitik global meningkatkan ketidakpastian pasar,” jelasnya.

Dalam situasi tersebut, arus modal asing cenderung keluar dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, menurut Prof. Tika, intervensi diperlukan untuk menstabilkan nilai tukar dan menjaga kepercayaan pasar.

Terkait efektivitas intervensi dibandingkan dengan instrumen lain seperti kenaikan suku bunga, ia menilai masing-masing memiliki keunggulan dalam konteks yang berbeda. 

Baca Juga: Pupuk Indonesia Dorong Produktivitas Lahan Lewat Ekosistem Pertanian Terintegrasi

Intervensi di pasar valuta asing dinilai efektif untuk meredam gejolak jangka pendek, terutama saat tekanan eksternal tiba-tiba meningkat. Sementara itu, penyesuaian suku bunga lebih berdampak dalam jangka panjang, meski berisiko menekan aktivitas ekonomi. 

“Karena itu, keduanya perlu dikombinasikan secara hati-hati,” ujarnya.

Menjawab kekhawatiran publik soal ketahanan cadangan devisa, Prof Tika menyebut posisi cadangan devisa Indonesia yang tercatat sekitar USD 140 miliar per Maret 2025 masih cukup kuat. 

Baca Juga: Hadiri Pelantikan Pengurus Besar IDI, Ini Kata Menkes

“Namun, BI tetap harus berhati-hati agar tidak terlalu agresif menggunakan cadangan tersebut. Penggunaan cadangan harus selektif agar ketahanan eksternal tidak terganggu,” terangnya.

Sebagai alternatif selain intervensi langsung, pakar ekonomi itu menyarankan agar Bank Indonesia mengembangkan instrumen lain seperti Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), kerja sama swap bilateral, serta pemberian insentif untuk mendorong arus valas dari ekspor dan remitansi. 

Menurutnya, langkah-langkah tersebut dapat menjadi pelengkap dalam menjaga stabilitas nilai tukar.

Baca Juga: Konsisten Tingkatkan Kualitas, Ini Sederet Keunggulan Prodi Kimia Unair

Ia menegaskan menjaga stabilitas makroekonomi membutuhkan kebijakan yang adaptif, seimbang, dan berkelanjutan di tengah ketidakpastian global.(*)

Terkini

Cadangan Devisa Indonesia pada Maret 2025 Meningkat
Cadangan Devisa Indonesia pada Maret 2025 Meningkat
MAKRO | in 5 hours
Kemenekraf Siap Kolaborasi dengan Apindo, Tingkatkan Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif
Kemenekraf Siap Kolaborasi dengan Apindo, Tingkatkan Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif
MIKRO | in 4 hours
Konser Bersama Rusia untuk Indonesia Tandai 75 Tahun Hubungan Diplomatik Kedua Negara
Konser Bersama Rusia untuk Indonesia Tandai 75 Tahun Hubungan Diplomatik Kedua Negara
HIBURAN | in 4 hours
Pertemuan "The 37th UN Tourism Joint Commission for CAP-CSA", Fokus pada Kolaborasi Pariwisata Asia-Pasifik
Pertemuan "The 37th UN Tourism Joint Commission for CAP-CSA", Fokus pada Kolaborasi Pariwisata Asia-Pasifik
PELESIR | in 3 hours
Tunjangan Kinerja untuk Dosen ASN Diumumkan, Cek Skemanya
Tunjangan Kinerja untuk Dosen ASN Diumumkan, Cek Skemanya
PENDIDIKAN | in 3 hours
ASEAN Luncurkan Rencana Pembiayaan Hijau 2025–2028 untuk Perkuat Aksi Iklim
ASEAN Luncurkan Rencana Pembiayaan Hijau 2025–2028 untuk Perkuat Aksi Iklim
MAKRO | in 3 hours
RSUI Duduki Peringkat 62 RS Terbaik di Dunia
RSUI Duduki Peringkat 62 RS Terbaik di Dunia
KESEHATAN | 4 hours ago
Indonesia Perkuat Kerja Sama Bidang Riset dengan Rusia
Indonesia Perkuat Kerja Sama Bidang Riset dengan Rusia
PENDIDIKAN | 4 hours ago
Kemdiktisaintek dan KLH Dorong Peran Kampus dalam Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan
Kemdiktisaintek dan KLH Dorong Peran Kampus dalam Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan
PENDIDIKAN | 4 hours ago
Pemasangan Starlink di Qatar Airways Boeing 777 Hampir Selesai, Siap Ekspansi ke Airbus A350
Pemasangan Starlink di Qatar Airways Boeing 777 Hampir Selesai, Siap Ekspansi ke Airbus A350
INTERNASIONAL | 4 hours ago
© 2025 Warnaberita.com - All Rights Reserved
Warnai Hidup dengan Ragam Berita