Denpasar, warnaberita.com - Mengenalkan anak pada dunia bersepeda bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua.
Banyak yang berpikir sepeda anak roda tiga atau sepeda dengan roda bantu adalah pilihan terbaik. Namun, faktanya, balance bike jauh lebih efektif dalam membantu anak belajar berkendara.
Sepeda tanpa pedal ini memungkinkan anak untuk fokus pada keseimbangan sejak awal, keterampilan utama yang dibutuhkan saat bersepeda.
Baca Juga: Peringati Hari Bumi, Sejumlah Inisiatif Disiapkan Kemenag
Dengan balance bike, anak-anak dapat melatih koordinasi tubuh, meningkatkan keterampilan motorik, serta membangun kepercayaan diri saat mengendarai sepeda sendiri.
Mereka tidak perlu takut terjatuh karena bisa mengontrol gerakan dengan kaki mereka. Selain itu, transisi ke sepeda pedal pun menjadi lebih mudah tanpa harus melalui tahap roda bantu terlebih dahulu.
Mengapa Balance Bike Lebih Baik untuk Anak?
Baca Juga: Tak Melulu Identik dengan Kelinci dan Telur, Ini 5 Tradisi di Indonesia untuk Perayaan Paskah
1. Melatih Keseimbangan dan Koordinasi
Dibandingkan sepeda anak-anak dengan roda tiga atau roda bantu, balance bike lebih efektif dalam melatih keseimbangan alami anak. Anak akan belajar mengontrol tubuhnya sendiri saat meluncur, yang menjadi keterampilan utama dalam bersepeda.
Sebaliknya, sepeda anak roda tiga mengandalkan stabilitas buatan, sehingga anak terbiasa mengayuh tanpa perlu menjaga keseimbangan. Hal ini membuat transisi ke sepeda dua roda lebih sulit karena anak harus belajar keseimbangan dari awal.
Baca Juga: Kemacetan di Tanjung Priok Disoroti, Legislator Sebut Bisa Lumpuhkan Perekonomian
2. Meningkatkan Keterampilan Motorik
Menggunakan balance bike membantu meningkatkan keterampilan motorik kasar, seperti menggerakkan kaki untuk meluncur, mengendalikan setang, dan mengatur keseimbangan tubuh.
Latihan ini berkontribusi pada perkembangan otot, koordinasi tangan dan mata, serta refleks anak dalam berkendara.
Baca Juga: Perkedel Sukun Ayam Jadi Andalan Srikandi DPC PDI Perjuangan Badung di Lomba Pangan Lokal Nasional
3. Membangun Kepercayaan Diri dan Kemandirian
Anak yang menggunakan balance bike memiliki kontrol penuh atas gerakannya. Mereka bisa belajar dengan ritme sendiri tanpa takut terjatuh dari sepeda yang terlalu tinggi atau tidak stabil. Ini meningkatkan kepercayaan diri dan membuat mereka lebih mandiri saat bermain di luar rumah.
Sebaliknya, sepeda roda tiga bisa membatasi pergerakan anak karena cenderung lebih berat dan sulit dikendalikan di permukaan tidak rata.
Baca Juga: Hyundai akan Bangun Ekosistem W2H di Jabar
4. Transisi Lebih Mudah ke Sepeda Pedal
Anak yang menggunakan balance bike biasanya bisa langsung bersepeda tanpa roda bantu. Mereka sudah menguasai keseimbangan, jadi yang perlu dipelajari hanya teknik mengayuh.
Sedangkan anak yang terbiasa dengan sepeda roda tiga harus mempelajari keseimbangan dari nol, yang bisa membuat transisi ke sepeda dua roda lebih lama dan menantang.
Anak-anak bisa mulai menggunakan balance bike sejak usia 18 bulan hingga 5 tahun. Namun, ukuran tubuh dan perkembangan motorik juga perlu dipertimbangkan.
1,5 – 2 tahun: Mulai mengenalkan balance bike dengan roda kecil dan bobot ringan.
2 – 3 tahun: Anak mulai meluncur dengan percaya diri dan meningkatkan keterampilannya.
3 – 5 tahun: Anak lebih aktif meluncur lebih jauh dan siap untuk transisi ke sepeda pedal.
Jika anak sudah di atas 5 tahun dan belum pernah menggunakan balance bike, lebih baik langsung memilih sepeda anak-anak dengan roda dua yang sesuai dengan tinggi badannya. (*)